PALESTINA (Arrahmah.com) – Istri dari anggota Hamas Mazen fuqahaa, yang syahid dibunuh oleh “Israel” di Gaza pada Jum’at (24/3/2017), mengatakan bahwa ia “bangga menjadi istrinya.” Nahed Assida menyerukan pembalasan atas namanya, surat kabar New Gulf melaporkan pada Ahad (26/3).
“Mazen mendapatkan apa yang ia inginkan, mati syahid,” kata Assida dalam sebuah rekaman video yang begitu emosional.
Aku bangga padanya dan aku ingin seluruh dunia juga bangga padanya dan mengakuinya sebagai seorang pahlawan. Mazen tidak tinggal diam untuk memperoleh haknya dan aku pun tidak ingin Anda tetap diam. Setidaknya, lakukan pembalasan untuknya.
Menurut kementerian dalam negeri Palestina, Faqha dibunuh oleh penyerang “tidak dikenal”. Hal ini secara luas diasumsikan bahwa “Israel” bertanggung jawab atas pembunuhannya. Ia telah menghabiskan sepuluh tahun hidupnya di sebuah penjara “Israel” sebelum dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan Gilad Shalit yang dicapai antara “Israel” dan Hamas pada tahun 2011.
Seorang juru bicara kementerian, Iyad Al Bozom, mengatakan bahwa layanan keamanan telah memulai penyelidikan atas pembunuhan itu.
Fuqahaa meninggalkan dua anak dan seorang istri di Jalur Gaza, tetapi tidak ada kerabat dekat lainnya di wilayah ini. Pembebasannya pada tahun 2011disertai syarat dirinya harus dikirim ke wilayah terkepung dan bukan ke rumahnya di Tepi Barat yang diduduki. “Israel” juga telah mencegah istrinya untuk kembali kembali ke rumahnya di kota itu di mana keluarganya dan suaminya itu tinggal.
Faqha adalah anggota Al-Qassam, sayap militer Hamas, di Tepi Barat sebelum ia ditangkap oleh otoritas pendudukan “Israel” pada tahun 2003. (banan/arrahmah.com)