SYDNEY (Arrahmah.com) – Seorang ibu dari empat orang anak telah ditangkap di bandara Sydney saat ia mencoba untuk naik pesawat dengan membawa uang tunai dan peralatan yang diduga sebagai alat untuk menyamar untuk suaminya yang sedang berjuang di Suriah, sebagaimana dilansir oleh Daily Telegraph, Selasa (6/5/2014).
Seorang juru bicara kepolisian mengatakan bahwa wanita yang berasal dari Brisbane tersebut telah dibawa ke kantor polisi dan nantinya akan dikenakan tuduhan.
Tiga surat perintah penggeledahan juga telah mengeksekusi dua orang di Sydney dan satu orang di Brisbane.
Beberapa orang berunjuk rasa di kantor polisi setelah berita terkait penangkapan wanita itu diposting di media sosial, sehingga polisi terpaksa meminta bantuan untuk menangani mereka.
Wanita itu diberikan jaminan bersyarat ketat oleh polisi dan akan muncul di persidangan pada 2 Juni.
Al–Risalah Facebook page – tempat pertemuan bagi pemuda Muslim – mengatakan bahwa paspor wanita itu telah disita.
“Berkenaan dengan saudari kita yang tahan di bandara tadi malam, ia dan anak-anaknya sekarang aman bersama dengan keluarganya, tetapi paspornya telah diambil,” kata postingan tersebut.
Postingan sebelumnya di Facebook tentang penangkapan wanita tersebut telah dihapus setelah keluarga wanita itu menghubungi pemilik halaman Facebook itu dan meminta untuk menghapus postingannya.
Pengacara Zali Burrows mengatakan wanita berusia 29 tahun tersebut bermaksud untuk melakukan perjalanan ke Malaysia bersama dengan keempat anaknya yang berusia antara satu bulan dan delapan tahun, ketika dia ditangkap di Bandara Sydney.
Burrows mengatakan kepada Fairfax Media bahwa wanita itu membantah telah berencana untuk membantu pejuang asing di Suriah yang dilanda perang. Dia bermaksud untuk bertemu kembali dengan suaminya dan akan melakukan liburan keluarga di Malaysia, sebagaimana dilansir oleh The Sydney Morning Herald, Selasa, (6/5).
Dia mengatakan bahwa keluarganya bermaksud kembali ke Australia bersama-sama.
Burrows mengatakan bahwa uang tunai yang dibawa kliennya itu untuk akomodasi hotel dan untuk biaya kembali ke rumah dan peralatan yang disebut sebagai alat untuk menyamar adalah sepasang celana yang dibeli untuk suaminya.
Lebih dari 100 warga Australia telah melakukan perjalanan ke Suriah melalui jaringan kelompok pejuang. Total jumlah warga Australia yang meninggal di Suriah diyakini berjumlah delapan orang, termasuk pria asal Melbourne, Roger Abbas dan Yusuf Toprakkaya.
Pasangan suami istri yang berasal dari Gold Coast, Yusuf Ali dan istrinya Amira, keduanya berusia 22, meninggal di Suriah tahun lalu. Keluarganya mengatakan bahwa pasangan itu melakukan perjalanan ke Suriah untuk melakukan bantuan kemanusiaan.
Direktur FBI James Comey mengatakan bahwa aliran pejuang asing ke Suriah telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir ini.
(ameera/arrahmah.com)