GAZA (Arrahmah.id) – Pemboman “Israel” atas Gaza, khususnya di bagian utara daerah kantong tersebut, semakin meningkat intensitasnya ketika juru bicara militer mengatakan bahwa pasukan darat “Israel” memperluas operasi.
Juru bicara militer “Israel” mengklaim bahwa operasi-operasi tersebut bertujuan untuk menciptakan ‘kondisi yang lebih baik’ di lapangan.
Militer pendudukan “Israel” terus menekankan bahwa perluasan operasi darat yang dilakukan saat ini bukan merupakan invasi darat penuh ke Gaza.
“Kami melakukan kegiatan sapu bersih untuk menciptakan kondisi yang lebih baik untuk kondisi operasional yang optimal di lapangan,” kata juru bicara militer ‘Israel’, Peter Lerner, kepada ABC News (27/10/2023).
“Jadi kami mencari kemampuan anti-tank, kami menghancurkan pos-pos pengamatan dan kami menyerang para ‘teroris’ di mana kami menemukan mereka di garis depan atau di pinggiran Jalur Gaza,” tambahnya.
Militer pendudukan katakan kepada Reuters dan AFP bahwa keselamatan wartawan mereka di Gaza tidak dapat dijamin
Militer “Israel” telah mengatakan kepada kantor berita Reuters dan AFP bahwa mereka tidak dapat menjamin keselamatan wartawan mereka di Gaza, Reuters melaporkan, mengutip sebuah surat dari militer.
Di tengah-tengah pemboman “Israel” yang sedang berlangsung, dan rencana militer untuk meningkatkan operasi darat, militer pendudukan mengatakan: “Kami tidak dapat menjamin keselamatan para karyawan, dan kami sangat mendesak Anda untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan demi keselamatan mereka,” menurut laporan Reuters.
Reuters mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “keengganan ‘Israel’ untuk memberikan jaminan tentang keselamatan staf kami mengancam kemampuan mereka untuk menyampaikan berita tentang konflik ini tanpa rasa takut terluka atau terbunuh”.
Komite untuk Melindungi Jurnalis (CPJ) mengatakan bahwa 29 jurnalis telah terbunuh sejak 7 Oktober, termasuk wartawan Reuters Issam Abdallah, yang terbunuh dalam sebuah serangan di Libanon selatan.
Awal pekan ini, ancaman yang ditimbulkan tidak hanya bagi para jurnalis tapi juga keluarga mereka menjadi semakin nyata ketika istri, putra, putri dan cucu dari kepala biro Gaza Al Jazeera Arab, Wael Dahdouh, terbunuh dalam sebuah serangan “Israel” di Gaza. (haninmazaya/arrahmah.id)