TIBERIAS (Arrahmah.com) – Salah satu landmark Tiberias, yaitu masjid, juga dikenal sebagai masjid Zaydani, dibangun di atas arsitektur Mameluke, dengan kubah besar dan menara.
“Seperti kebanyakan orang Palestina, penduduk Tiberias telah melarikan diri ke Suriah dan Libanon mengikuti Nakba,” Kamal Khatib dari Komite Tindak Lanjut Tinggi untuk Warga Arab “Israel”, mengatakan kepada Anadolu Agency.
“Keluarga Zaydani, bagaimanapun, pindah ke kota Nazareth yang berdekatan,” katanya.
Khatib mengatakan keluarga Zaydani telah meminta pemerintah zionis untuk memberi mereka izin untuk merenovasi masjid Omari.
Zaydani menambahkan bahwa permintaannya itu ditolak.
“Bahkan sejak masjid telah ditutup dengan otoritas ‘Israel’ melarang jamaah dan pengunjung memasuki,” katanya.
Studi ini juga menunjukkan bahwa 40 masjid dihancurkan, ditutup, atau ditinggalkan, sementara 17 lainnya diubah menjadi bar, restoran, atau museum.
Misalnya, Masjid Al-Ahmar di kota utara Safed diubah menjadi gedung konser, sementara Masjid Al-Jadid di kota Kaisarea diubah menjadi sebuah bar, menurut penelitian.
Khatib ingat bahwa masjid-masjid di era pra-Nakba penuh dengan jamaah. “Namun, setelah Nakba, masjid-masjid dihancurkan, terutama di desa-desa. Masjid-masjid lain diubah menjadi sinagog, bar, museum, kafe, atau restoran.”
Khatib menyesalkan bahwa kebijakan Israel “mengabaikan sentimen umat Islam”, mengutip pemakaman al-Isaaf di Jaffa, di mana kuburan dihancurkan meskipun ada protes dari warga setempat.
Khatib mengatakan “Israel” telah memberlakukan undang-undang untuk menyita properti warga Palestina, yang meninggalkan rumah mereka.
“Knesset (parlemen ‘Israel’) mengesahkan hukum absen, di mana ‘Israel’ menyita bangunan dan properti warga Arab [yang meninggalkan rumah mereka ke daerah lain],” katanya.
“Israel” membantah tuduhan menggunakan masjid untuk tujuan lain selain beribadah.
Pada Oktober 2015, Kementerian Luar Negeri “Israel” mengklaim ada sekitar 400 masjid di “Israel” dan bahwa jumlah jamaah dua kali lipat lima kali lipat selama 25 tahun terakhir.
Namun Khatib menolak klaim “Israel”, dengan mengatakan “Pemerintah ‘Israel’ tidak pernah membangun masjid dalam sejarah negara itu”.
(fath/arrahmah.com)