GAZA (Arrahmah.id) – “Israel” telah meningkatkan serangannya ke Gaza sebelum gencatan senjata yang disepakati dengan Hamas, menewaskan puluhan warga Palestina di seluruh wilayah yang dibombardir.
Serangan tanpa henti pada Rabu (22/11/2023) meredupkan harapan bahwa jeda empat hari yang diharapkan akan menghasilkan gencatan senjata permanen.
“Pengeboman massal yang terus berlangsung di Jalur Gaza terus menciptakan tragedi dan penderitaan bagi warga Palestina,” kata Hani Mahmoud dari Al Jazeera, melaporkan dari Khan Younis.
Tiga serangan di Gaza utara menewaskan puluhan orang, termasuk satu keluarga. Ada juga serangan udara mematikan di kota selatan Khan Younis dan Rafah, termasuk sebuah bangunan yang menjadi tempat kegiatan amal di sebelah Rumah Sakit Khusus Kuwait di Rafah, lansir Al Jazeera (23/11).
Gaza selatan telah ditetapkan sebagai daerah yang seharusnya aman oleh tentara “Israel”, tetapi pemboman yang terus menerus di sana berarti bahwa daerah itu “sama berbahayanya” dengan daerah utara dan “orang-orang sama-sama berisiko kehilangan nyawa”, kata Mahmoud.
Di Gaza tengah, pasukan “Israel” menghantam bangunan-bangunan tempat tinggal di Deir el-Balah dan kamp pengungsi Nuseirat, menurut kantor berita Palestina, Wafa, yang memicu kekhawatiran akan jatuhnya banyak korban jiwa dan luka-luka.
Sementara itu, pasukan “Israel” terus menyerang kota-kota di Tepi Barat yang diduduki. Dalam salah satu insiden tersebut, enam warga Palestina ditembak mati di Tulkarem, kata Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina. (haninmazaya/arrahmah.id)