TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Kementerian luar negeri “Israel” mengatakan bahwa kritik masyarakat internasional terhadap pemukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki adalah kritikan yang tidak memiliki dasar, lansir MEMO (1/8/2017) mengutip media media “Israel”.
Pada Kamis (28/7), AS telah menggambarkan bahwa pembangunan unit perumahan baru di permukiman ilegal Gilo sebagai sesuatu yang provokatif dan kontraproduktif.
Namun, kementerian luar negeri “Israel” menolak argumen AS yang mengatakan bahwa membangun pemukiman di Yerusalem TImur merusak prospek solusi dua-negara.
Surat kabar “Israel” Haaretz mengutip perkataan juru bicara Menteri Luar Negeri “Israel”, Emmanuel Nahason, “Kecaman internasional (atas pemukiman) sudah selesai dengan kenyataan bahwa Gilo di Yerusalem akan menjadi bagian dari “Israel” dalam perjanjian.”
Kritik AS dan Eropa muncul setelah persetujuan “Israel” dari 323 tender untuk unit pemukiman di Yerusalem Timur dan berencana membangun 770 unit di Gilo. (fath/arrahmah.com)