TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Militer “Israel” telah menewaskan 25 anakPalestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diblokade sejak awal 2018, sebuah organisasi hak asasi manusia non pemerintah mengatakan pada Ahad (1/7/2018).
Dalam siaran pers, organisasi Pertahanan untuk Anak Internasional-Palestina, yang mengadvokasi hak anak-anak Palestina, mengungkapkan bahwa tentara “Israel” bertanggung jawab atas kematian 25 anak pada awal tahun ini. Ia melanjutkan bahwa pasukan “Israel” telah sengaja membunuh anak di bawah umur dengan menggunakan peluru tajam.
Menurut organisasi tersebut, jumlah korban tewas ini termasuk 21 anak yang ditargetkan secara langsung, 11 di antaranya ditembak di kepala atau leher.
“Tentara ‘Israel’ melanjutkan eskalasi menggunakan kekuatan mematikan dan peluru tajam terhadap anak-anak Palestina yang tidak menimbulkan ancaman langsung terhadapnya,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilaporkan oleh Anadolu Agency.
Komisi Penahanan dan Eks-Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina mangungkapkan bahwa perlakuan “Israel” terhadap anak-anak Palestina dalam penahanan militer telah menjadi masalah utama bagi komunitas internasional. Pasukan “Israel” telah menahan 353 anak di bawah umur sejak awal tahun ini, beberapa di antaranya kemudian dibebaskan.
Mereka juga menambahkan bahwa pada bulan Januari dan Februari, pemerintah “Israel” mengeluarkan perintah penahanan rumah untuk 102 anak di bawah umur, sebagian besar dari Yerusalem Timur.
Akhir-akhir ini, “Israel” dikritik oleh badan HAM PBB atas pembunuhan para demonstran di Gaza. PBB menyatakan bahwa tindakan “Israel” tersebut termasuk dalam kejahatan perang.
Jumlah korban tewas yang tinggi dan penggunaan kekuatan yang berlebihan terhadap demonstran yang tidak bersenjata memicu serangan diplomatik terhadap “Israel”.
Sebagaimana yang dilansir Daily Sabah, menurut data PBB, selama tujuh minggu terakhir, lebih dari 100 demonstran Palestina telah tewas di tangan militer “Israel”. Di antara mereka yang gugur adalah anak-anak, wartawan, petugas medis dan banyak pria muda.
Sekitar 12.000 orang terluka. Lebih dari 1.000 anak-anak terluka oleh pasukan Israel di Jalur Gaza selama demonstrasi, menurut data UNICEF.
Beberapa orang yang terluka mengalami cedera serius sehingga terpaksa diamputasi dan menjadi cacat seumur hidup.
Menurut Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS), pasukan “Israel” membunuh 14 anak pada tahun 2017 dan 35 anak pada tahun 2016. (Rafa/arrahmah.com)