TEL AVIV (Arrahmah.com) – Ribuan ton bantuan kemanusiaan yang dirampas Israel dari kapal Mavi Marmara setelah penyerangan berdarah di kapal tersebut pada minggu lalu, masih disimpan Israel hingga hari ini.
10.000 ton bantuan kemanusiaan berupa materi bangunan, peralatan dan perlengkapan medis juga perlengkapan sekolah.
Perampasan bantuan tersebut dilakukan ISrael setelah menyerang kapal Mavi Marmara yang menewaskan sekitar 20 aktivis kemanusiaan.
Gerakan perlawanan Palestina pada Selasa (8/6) menolak klaim Tel Aviv yang menyalahkan kelompok tersebut hingga kargo bantuan tidak berhasil mencapai tujuan mereka. Namun jurubicara Hamas mengatakan, “masalah yang terjadi adalah pendudukan ISrael yang memaksakan apa yang mereka inginkan bukan apa yang diinginkan organisasi internasional.” (haninmazaya/arrahmah.com)