YERUSALEM (Arrahmah.id) – Polisi “Israel” akan mengizinkan pemukim mengadakan demonstrasi di Yerusalem Timur yang diduduki pada Kamis malam (26/1/2023), bahkan ketika ketegangan memuncak setelah pasukan “Israel” menewaskan sedikitnya sembilan warga Palestina di Jenin pada Rabu (25/1).
Pasukan “Israel”” juga membunuh seorang remaja Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki Rabu sore (25/1).
Muhammad Ali (15) ditembak dalam bentrokan di kamp pengungsi Shuafat dengan polisi “Israel” pada Rabu (25/1) setelah “Israel” menghancurkan rumah Tamimi.
Polisi mengklaim bahwa Muhammad Ali membawa senjata tiruan dan melempar batu sebelum mereka menembak dan membunuhnya.
Keluarga bocah itu berharap “Israel” akan menyerahkan jenazahnya untuk dimakamkan pada Kamis (26/1). Namun, otoritas “Israel” memberi tahu mereka bahwa mereka tidak akan melepaskannya karena masalah keamanan.
“Polisi “Israel” khawatir terkait masalah keamanan dan waktunya tidak tepat untuk mengadakan pemakaman,” kata Hasan Alqam kepada The New Arab.
Pada Rabu (25/1), “Israel” menghancurkan rumah Tamimi tempat tinggal Udai dan orang tuanya. Bentrokan antara polisi “Israel” dan pengunjuk rasa Palestina pun terjadi.
Pada hari yang sama, dua anak laki-laki Palestina ditembak di Silwan di Yerusalem Timur yang diduduki selama bentrokan dengan polisi “Israel”.
Wadee Abu Ramoz dipukul di bagian perut dan dilaporkan dalam kondisi kritis. (zarahamala/arrahmah.id)