TEL AVIV (Arrahmah.com) – Kepala Keamanan Internal Israel mengatakan pada Senin (1/11/10) bahwa “teroris” lebih pintar menggunakan teknologi dan memanfaatkan internet dari sebelumnya, seperti bagaimana menghindari badan intelijen.
Yuval Diskin, kepala Badan Shin Bet mengatakan dalam konferensi keamanan bahwa peselancar Web dapat dengan mudah memperoleh informasi sensitif pada situs yang terkait jaringan Al-Qaeda.
“Mereka memberikan informasi yang tersedia yang mengajarkan bagaimana mempersiapkan bahan peledak dan senjata lainnya serta cara untuk menghindari organisasi intelijen yang memerangi ‘terorisme’,” ujar diskin.
Pernyataan Diskin datang setelah otoritas tiga benua tengah menyelidiki sepasang paket bom yang berasal dari Yaman pada minggu lalu dan dicegat di bandara Inggris dan Dubai.
Diskin tidak secara langsung menyebutkan plot paket bom dari Yaman, namun ia mengatakan bahwa Yaman memainkan peran kunci dalam transfer senjata kepada kelompok militan di Jalur gaza.
“Kelompok ‘teror’ di Gaza seperti Jihad Islam membeli senjata canggih dari Iran dan Korea Utara dan negara-negara lain,” katanya.
“Senjata-senjata ini dikirim oleh Iran melalui darat, laut dan udara ke Yaman dan Sudan dan dari sana melalui jaringan penyelundup internasional. Mereka menyebrangi Mesir ke Jalur Gaza,” klaimnya.
“Terorisme bisa diperangi dengan berhasil dan bahkan kalah,” ungkapnya sombong. Ia menambahkan bahwa untuk melakukannya negara perlu bekerjasama dengan erat dan mengembangkan teknologi bersama untuk melawan ancaman baru.
Israel sangat ketat menjaga bandara mereka, setelah serangkaian serangan mematikan oleh Mujahidin Palestina pada tahun 1970-an silam. Bahkan sebelum masuk bandara, semua mobil diperiksa oleh pasukan keamanan bersenjata berat. Penumpang harus menghadapi berbagai pertanyaan dan pemeriksaan keamanan sebelum melakukan penerbangan. (haninmazaya/arrahmah.com)