GAZA (Arrahmah.com) – Serangan bom Israel, meledak hampir di seluruh jalur Gaza. Pasukan darat Israel lengkap dengan tank, telah melakukan pertempuran melawan pejuang-pejuang Palestina di tanah Gaza setelah delapan hari serangan udara yang dilakukannya.
Laporan-laporan yang masuk dari Gaza menunjukkan bahwa Israel telah menggunakan senjata kimia dan senjata kontroversi lainnya dalam serangan-serangannya yang diperluas dari udara menuju serangan darat.
Analisis-analisis militer mengamati video terakhir saat Israel menyerang Gaza, terlihat Israel menggunakan bom-bom cluster.
Sejak awal invasi yang dilakukan Israel, sedikitnya 500 penduduk Gaza telah tewas termasuk 70 anak-anak dan 27 perempuan. Kini, jumlah keseluruhan penduduk Gaza yang terluka mencapai 2.650 orang, termasuk 270 anak-anak dan 650 perempuan.
Harian Israel Haaretz mengumumkan, bahwa Israel menyerbu Gaza dengan ratusan mortir dan cluster bom.
Di tahun 2007, pejabat Israel mengatakan, “Militer Israel menggunakan cluster bom selama dua minggu bertempur dengan Libanon di tahun 2006, tanpa mengatakan kepada pemerintah Israel.” Penggunaan bom tersebut benar-benar perlakukan tidak bermoral.
Pada Mei 2008, 111 diplomat dari berbagai Negara melakukan pertemuan di Dublin dan menyetujui pelarangan penggunaan cluster bom dalam perang.
Amerika Serikat, Rusia, China, India, Israel dan Pakistan menolak mengambil bagian dalam pembicaraan yang memakan waktu hingga 10 hari tersebut yang diakhiri dengan persetujuan dari peserta lain yang hadir.
Turki pun termasuk Negara yang tidak menandatangani persetujuan.
Fosfor putih di gudang senjata Israel
Israel juga menggunakan fosfor putih dalam bom nya saat melakukan penyerangan di Gaza.
Fosfor putih bahan kimia yang dapat menyebabkan luka bakar serius untuk kulit manusia bahkan bisa mendatangkan kematian. Fosfor putih adalah senjata controversial yang sering digunakan mereka yang melakukan pembunuhan terhadap warga sipil.
Pemerintah Irak disebut-sebut menggunakan fosfor putih melawan para mujahid. Mereka mengatakan “Itu digunakan untuk menghabisi para militant, bukan membunuh warga sipil kami.”
Selain itu, Israel juga menggunakan senjata-senjata uranium. Hal ini dapat terlihat dari tubuh-tubuh korban. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)