TEL AVIV (Arrahmah.com) – Anggota Knesset Israel mengatakan bahwa pihaknya menemukan adanya bukti yang menunjukkan bahwa banyak muslim Palestina yang telah dicuri organ vitalnya saat jenazahnya ada dalam tahanan polisi di Tel Aviv.
Politikus Israel dan pemimpin partai nasionalis Arab, Ahmad Tibi, mengatakan pada hari Sabtu (19/12) bahwa sebuah lembaga medis di Israel memperoleh berbagai macam organ dari mayat muslim Palestina yang meninggal pada tahun 1990.
Menurut Tibi, bagian-bagian tubuh, termasuk arteri jantung, tulang, dan jaringan kornea, digunakan sebagai organ tubuh yang ditransplantasi ke dalam tubuh para tentara Israel.
Sementara itu, televisi Israel telah menunjukkan sebuah film dokumenter dan mengklaim bahwa politikus Israel dan anggota Knesset Aryeh Eldad adalah penyebab utama di balik insiden perampasan organ tubuh ini.
Masalah pencurian organ pertama kali diangkat dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada bulan Agustus oleh harian Swedia, Aftonbladet.
Menurut laporan itu, tentara Israel itu menculik dan membunuh muslim Palestina, mengambil organ tubuh mereka untuk dijual di pasar gelap. Laporan ini menyoroti kasus Bilal Ahmed Ghanem (19 tahun), yang ditembak mati pada 1992 oleh pasukan Israel di Desa Imatin, Tepi Barat.
Laporan itu menyatakan bahwa tubuh Ghanem kemudian dikembalikan beberapa hari kemudian oleh militer Israel dengan kondisi sobekan kulit dari perut hingga leher yang sudah dijahit.
Ketika ditanya apa yang terjadi pada tubuh Ghanem, para prajurit memberitahu keluarga bahwa ia telah menjalani autopsi di Tel Aviv. Namun, keluarga Ghanem memberikan kesakisan bahwa organ-organ Ghanem telah dicuri.
Setelah kejadian itu, sedikitnya ada 20 keluarga Palestina yang mengatakan pada Bostrom bahwa organ anak-anak mereka pun diambil oleh militer Israel setelah mereka dibunuh dan mayat mereka dibawa pergi.
Kementerian Luar Negeri Israel geram atas laporan tersebut, dan menyebutnya “fitnah yang aneh untuk menghasut sentimen anti-Semit.”
Kemarahan mereka semakin luas ketika terjadi penangkapan baru-baru ini terhadap beberapa tokoh Yahudi AS di New Jersey atas sejumlah tuduhan kejahatan, termasuk percaloan penjualan organ-organ untuk transplantasi.
Pada tahun 2004, ahli patologi Yehuda Hiss disingkirkan dari jabatannya sebagai kepala L. Greenberg Institute of Forensic Medicine setelah Kementerian Kesehatan menemukan bahwa penyelidikan menemukan bahwa Hiss telah terlibat selama bertahun-tahun dalam aksi pengambilan bagian-bagian tubuh, seperti kaki dan ovarium, tanpa izin keluarga selama autopsi, dan menjual organ-organ itu ke sekolah medis untuk digunakan dalam penelitian dan pelatihan.
Sementara pada Juli 2009, di New York, Rabi Levy Izhak Rosenbaum, ditangkap setelah terbukti menjadi perantara utama dalam lingkaran besar perdagangan organ manusia.
Menurut Anggota Knesset, Muhammad Baraka, ada lebih dari 600 muslim Palestina yang meninggal dan dikuburkan di kuburan massal yang konon dibuatkan Israel untuk mengubur pejuang Palestina yang tewas dalam pertempuran dengan mereka.
Pada Agustus, Baraka meminta Israel mengembalikan jenazah muslim Palestina pada keluarga mereka, namun permintaan itu belum digubris oleh pemerintah Israel. (althaf/prtv/arrahmah.com)