NABLUS (Arrahmah.id) – Seorang pemuda Palestina tewas saat fajar pada Senin (15/5/2023) setelah pasukan “Israel” menyerbu Nablus di Tepi Barat yang diduduki untuk ketiga kalinya dalam tiga hari.
Saleh Muhammad Saleh Sabra (22) ditembak di dada dan dinyatakan tewas oleh kementerian kesehatan Palestina, setelah warga Nablus membalas tembakan tentara.
Pasukan “Israel” menyerbu rumah tahanan Khaled Kharousha yang berada di antara kamp Askar dan wilayah Al-Masaken di timur Nablus, kata sumber lokal kepada Al-Araby Al-Jadeed.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan pasukan “Israel” menggerebek kediaman Kharousha.
“Israel” secara teratur menghancurkan rumah para pejuang Palestina yang diklaim berada di balik serangan yang menargetkan pasukan atau warga sipil “Israel”, sebagai bentuk hukuman kolektif terhadap keluarga mereka.
Kharousha dicari karena penembakan pada akhir Februari di dekat desa Palestina Hawara, yang menewaskan satu tentara “Israel” dan satu pemukim “Israel”.
Ayahnya, Abdelfattah Kharousha, dibunuh oleh pasukan “Israel” dalam penggerebekan di kamp Jenin beberapa hari kemudian.
Hawara adalah tempat kekerasan pemukim “Israel” awal tahun ini yang menyebabkan beberapa rumah dan mobil dibakar dan sejumlah korban warga Palestina.
Penggerebekan Senin (15/5) terjadi sehari setelah dua warga Palestina lainnya ditahan di Nablus karena penembakan lain di Hawara pada Maret. Pada Sabtu (13/5), dua warga Palestina tewas di kamp Balata Nablus.
Di tempat lain di Tepi Barat pada Senin (15/5), pasukan “Israel” menangkap seorang pria bernama Tarek Saleh di desa Arura, barat laut Ramallah.
Pasukan “Israel” ditembaki saat mereka menyerbu desa mencari Saleh. Alasan di balik penangkapannya tidak diketahui.
Di kamp Tulkarem di Tepi Barat utara, pasukan “Israel” menggerebek rumah seorang buronan bernama Maharaj Shehadeh tetapi tidak menemukannya.
Tentara “Israel” tersebar di seluruh kamp, termasuk penembak jitu yang turun ke atap beberapa bangunan, kata sumber lokal di Tulkarem kepada Al-Araby Al-Jadeed.
Serangan Senin bertepatan dengan peringatan 75 tahun Nakba ketika puluhan ribu warga Palestina diusir dari tanah mereka oleh milisi Zionis setelah pembentukan negara “Israel” pada 1948.
“Israel” merayakannya sebagai “Hari Kemerdekaan”.
Sejak awal tahun ini, 152 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan “Israel” dan pemukim di Tepi Barat dan Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Sedikitnya 33 warga Palestina tewas dalam lima hari pengeboman “Israel” di kantong Gaza yang terkepung pekan lalu, termasuk anak-anak.
Sementara seorang warga “Israel” tewas dalam tembakan roket pembalasan.
Gencatan senjata mulai berlaku pada Sabtu (13/5) melalui upaya mediasi dari Mesir. (zarahamala/arrahmah.id)