YERUSALEM (Arrahmah.id) — Pasukan Israel menembak mati seorang guru Palestina berusia 57 tahun saat ingin memberikan pertolongan pertama kepada seorang anggota kelompok perlawana yang terluka parah. Hal itu diungkapkan paramedis dan keluarga pria malang itu.
Dilansir AP News (19/1/2023), Jawad Bouaqneh dibunuh di luar rumah keluarganya di kamp pengungsi Jenin pada malam penggerebekan tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Kematiannya menambah jumlah warga Palestina yang tewas bulan ini menjadi 17 orang, termasuk warga sipil dan militan.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pasukannya mendapat tembakan dari orang-orang bersenjata Palestina dan mereka membalas dengan tembakan langsung.
IDF mengatakan pasukannya menghadapi tembakan dan dilempari alat peledak, menambahkan bahwa seorang tentara Israel menderita luka ringan dan dibawa ke rumah sakit.
Dikatakan pasukan menyita senjata dan menangkap seseorang yang “diduga terlibat dalam kegiatan teroris”.
IDF mengaku mengetahui laporan bahwa seorang warga sipil tewas di area baku tembak dan insiden itu sedang ditinjau.
Putra Bouaqneh, Farid, mengatakan mereka mendengar seorang pria – yang kemudian dikonfirmasi sebagai militan yang terluka parah – meminta bantuan di luar rumah mereka.
“Ayah saya keluar untuk membantu pria itu, untuk memberikan pertolongan pertama,” katanya.
“Kami menyeretnya ke dalam dan mereka menembak ayah saya di bagian atas tubuh dan saya memindahkannya ke dalam karena dia berlumuran darah,” katanya. (hanoum/arrahmah.id)