Eksistensi Negara Israel selama ini menjadi duri bagi umat muslim. Tindakan kriminal telah dimulai tahun 1948 dari sebuah perjanjian (Deklarasi Balfour) dengan pihak Inggris tahun 1917, saat itu populasi Yahudi Arab masih sedikit, mereka hidup bersama-sama dengan umat muslim di Palestina di bawah satu kepemimpinan. Sebetulnya tujuan dari pendudukan Palestina adalah untuk melancarkan migrasi Yahudi Eropa ke Palestina yang tetap berlangsung hingga saat ini yang kemudian berlanjut dengan kampanye teror melawan umat muslim, tidak ada keraguan dalam benak orang-orang muslim bahwa tidak akan pernah ada perdamaian di Palestina hingga Negara Israel dihapuskan dan tanah-tanah milik kaum muslimin dikembalikan.
Pemerintah Israel pada awalnya secara konsisten melakukan kampanye-kampanye permusuhan melawan umat muslim di Palestina. Mereka mengusir ratusan dari ribuan umat muslim, mereka melanjutkannya dengan membunuh ribuan orang laki-laki, wanita dan anak-anak, mereka membuldozer (meratakan dan menghancurkan) rumah-rumah muslim dan megurangi jumlah masjid-masjid dengan meruntuhkannya, mereka menghancurkan makanan dan hasil panen yang digunakan umat muslim untuk makan, mereka mengotori makanan dan air yang tanpa diketahui tiba-tiba beracun, mereka merendahkan dan menghina umat muslim setiap harinya.
Semua itu terus mereka lakukan untuk memperbanyak jumlah orang-orang Yahudi mulai tahun 1948 hingga hari ini. Ariel Sharon dikenal sebagai pembunuh anak-anak. Dia juga dikenal sebagai “Butcher” (pembunuh) dari Sabra dan Shatila, yang dilakukan dalam invasi ke Lebanon pada tahun 1982 dia telah membunuh lebih dari 20.000 wanita dan anak-anak yang tak berdosa dalam proses invasi tersebut. Belum lagi kita temukan bahwa Israel dianggap sebagai tokoh dalam demokrasi di Timur Tengah, yang semuanya itu dibacking (didukung) oleh dunia barat. Orang-orang kafir tampaknya mengasumsikan bahwa dengan melabeli Israel sebagai tokoh demokrasi maka bisa melakukan justifikasi atau pembenaran terhadap kekejaman yang telah dia lakukan dan dengan cara demikian mereka akan dibebaskan dari penyalahan dan pembalasan dendam.
Fakta yang ada menunjukkan bahwa Inggris dan AS begitu berhasrat untuk melakukan kontribusi terhadap pembunuhan massal yang dilakukan oleh Israel, ini terbukti dari peran mereka yang secara regular membantu Israel yang menunjukkan kebenaran niatan mereka terhadap kaum muslimin yang sesungguhnya. Janganlah terkejut jika pemerintahan mereka dan kekuatan tentara mereka ditargetkan melakukan pembalasan dendam dalam perang melawan Islam. AS sendiri menyumbangkan 3 milyar dollar AS untuk tujuan itu kepada Israel setiap tahunnya, 60 % dari sumbangan itu digunakan untuk menambah kemampuan militer Israel, untuk alasan apa ini dilakukan kalau bukan untuk membunuh umat muslim ? Seharusnya kita juga mencatat bahwa seharusnya rezim Barat bersama dengan PBB layak untuk memberikan sanksi atau tekanan terhadap Yahudi di Palestina, akan tetapi apa yang terjadi mereka tidak melakukan usaha keras untuk membantu umat muslim, bahkan mereka malah bersekutu satu sama lain.
Israel bersama dengan rekan-rekan mereka (AS dan Inggris) melaksanakan perang salib melawan Islam dan kaum Muslimin. Perang ini sepertinya dilakukan oleh orang-orang yang telah digaji oleh para leluhurnya untuk meneruskan cita-cita mereka dalam mentarget orang-orang muslim yang bekerja untuk kejayaan Islam. Mereka dengan sengaja mentarget para pemimpin dan para ulama umat muslim dalam rangka untuk melumpuhkan gerakan-gerakan Islam sampai ke akar-akarnya. Kami menemukan bahwa ulama seperti Syeikh Hamoud ‘Uqla dan Syeikh Yusuf ‘Al-Uyayri dibunuh oleh rezim saudi atas permintaan AS, bersamaan dengan pembunuhan Syeikh Ahmad Yasin dan percobaan pembunuhan terhadap Syekh Osama Bin Laden dan Syekh Ayman az-Zaawahiri, mereka adalah contoh bagaimana mereka bekerja untuk mengeleminasi pemimpin dari umat muslim. Akan tetapi harus diingat jangan buat kesalahan, Dien tidak akan berhenti karena Dien ini akan terus diemban oleh golongan minoritas, kasus pembunuhan terhadap umat tersebut justru akan mengobarkan Jihad, umat muslim akan terus berjuang melawan semua bentuk penjajahan dan akan terus bekerja tanpa henti sampai dapat dipastikan Islam akan dominan (berkuasa).
Sudah sangat jelas bahwa pemimpin-pemimpin umat muslim di dunia saat ini gagal menerapkan syari’ah Islam, tidak hanya itu tapi justru meniatkan untuk meliberalkan Palestina atau menjajah lahan atau tanah-tanah milik kaum muslimin, bahkan mereka juga berkenan untuk menumpahkan darah umat dan menodai tangannya sebagai pemimpin sepanjang mereka tetap bisa memegang jabatan sebagai penguasa. PLO yang eksis tidaklah ada gunanya karena pemimpin-pemimpinnya menjadi boneka yang dirancang oleh AS untuk mengharmonisasi perdamaian dengan Israel melalui pelanggaran demi pelanggaran terhadap populasi orang-orang Palestina. Dalam realitanya problem Palestina bukan hanya problem Palestina, akan tetapi itu adalah problem Islam. Problem Islam yang membutuhkan solusi dari Islam dan satu-satunya solusi Islam terhadap penjajahan tanah muslim adalah jihad.
Allah SWT telah memperjelas persoalan ini dalam Al-Quran:
“Barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu” (QS. Al-Baqaarah, 2: 194)
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-Baqarah, 2: 190)
“Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negeri mu dan membantu (orang lain) untuk mengusir mu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al Mumtahanah, 60: 9)
Wajib atas semua muslim di seluruh dunia untuk merespon seruan jihad di Palestina dan membantu secara lisan, fisik, finansial atau militer, sebagaimana Allah SWT berfirman:
“Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan.” (QS. Al-Anfaal, 8: 72).
“Dan belanjakanlah (harta benda mu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan diri mu sendiri kedalam kebinasaan.” (QS. Al-Baqarah, 2: 195).
“Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekkah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!” (QS. An-Nisa’, 4: 75).
Dengan ini kami menolak intervensi dari PBB atau organisasi dunia lainnya yang mengupayakan tegaknya perdamaian di Palestina, kami menolak proposal yang dibuat oleh pemerintah Israel atau PLO sebagai organisasi Islam paslu itu dan kami mendeklarasikan dari aspek hukum Islam untuk melanjutkan peperangan memerangi para penjajah setiap inci tanah muslim kembali dan kehormata ummat muslim pulih. Perjanjian Oslo, memorandum Wye River dan kunjungan Collin Powel atau kroni-kroni lainnya dari George Bush tidak signifikan apapun karena kami anggap tidak ada negosiasi dengan orang yang merampas tanah-tanah milik ummat muslim.
Wahai kaum Muslimin! Inilah waktu bagi kita untuk menyadari bahwa satu-satunya jalan untuk menyelamatkan keadaan ini adalah menghentikan penguasa-penguasa murtad dari tanah-tanah kita yang menciptakan halangan untuk pergerakkan kita, menggantikan sistem yang eksis di pemerintahan dengan hukum dan perundang-undangan yang syari’ah, sehingga ketundukan itu hanya pada Allah SWT. semata. Ide untuk menerima seorang Yahudi di tanah muslim, atau menerima kedatangan delegasi mereka, adalah sebuah bentuk penyimpangan dari Islam dan sebuah pengakuan yang salah.
Wahai kaum muslimin! Tanah Palestina menjadi hak penuh ummat Muhammad SAW. Dan kami akan melanjutkan perjuangan melawan Penjajah Yahudi hingga semua wilayah Palestina terbebaskan. Membantu dan mendukung Mujahidin yang ikhlas yang telah mengorbankan hidup mereka untuk sebab ini dan aktif berjuang menyingkirkan rezim yang tidak sah di dunia muslim yang telah berdiri sebagai penghalang bagi kita untuk mencapai tujuan ini. Tujuan kita bukan untuk mengakui negara Palestina; akan tetapi sebuah negara Islam yaitu Al-Khilafah. Kami bersumpah tidak akan berhenti selama Israel terus melanjutkan penjajahannya atas tanah-tanah kami, kami akan terus melawan mereka dengan semua kemampuan dari ummat ini untuk memberikan jaminan bahwa Israel dapat tersingkirkan menjadi sebuah realita. Demi Allah SWT., Israel akan membayar setiap tetesan air mata dari ummat muslim yang telah tertumpahkan dan setiap tetas darah yang keluar dari tubuh ummat muslim.
Allahu Akbar!