GAZA (Arrahmah.id) — Ribuan warga Palestina kembali ke utara Gaza setelah beberapa pasukan Israel mundur dari wilayah tersebut.
“Orang-orang di sini duduk dan tidur di atas puing-puing dimana bau darah dan kematian tersebar dimana-mana,” kata seorang wanita setelah kembali ke rumahnya di Gaza, dilansir Al Jazeera (2/1/2024).
“Banyak pembantaian telah dilakukan di sini. Ketahanan masyarakat di sini akan selalu lebih kuat daripada tentara pendudukan.”
Meskipun kekurangan makanan dan air bersih, seorang perempuan lain mengatakan dia “tidak akan pernah meninggalkan Gaza utara”.
“Saya tidak akan pernah meninggalkan tanah, rumah, dan keluarga saya meskipun menderita,” tambah perempuan yang tak disebutkan namanya.
Sementara itu, militer Israel mengatakan pihaknya membunuh anggota kelompok perlawanan Palestina Hamas yang menanam ranjau di sepanjang garis pantai Gaza dan di gedung-gedung di dekatnya.
Militer Israel mengatakan pihaknya juga membunuh tiga anggota Hamas dalam serangan udara setelah melihat mereka memasuki sebuah gedung di selatan Kota Gaza.
Laporan tersebut melaporkan adanya ledakan susulan, yang menunjukkan bahwa bangunan tersebut digunakan untuk menyimpan senjata.
Setidaknya ada puluhan penggerebekan di Tepi Barat yang diduduki dalam semalam, dan yang paling serius terjadi di kota kecil Azzun.
Jenazah mereka dibawa pergi, hal ini bukanlah hal yang aneh bagi orang Israel.
Sejak 7 Oktober, 46 jenazah telah ditahan oleh Israel dan mereka mendapatkan total 194 jenazah sejak 2016.
Ada juga serangan kekerasan lainnya di Jenin. Penggerebekan tersebut terjadi hampir setiap malam di Jenin, pusat perlawanan Palestina. (hanoum/arrahmah.id)