TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Tentara ‘Israel’ menangkap sekitar 30 warga Palestina selama penggerebekan di Tepi Barat yang diduduki pada Senin (16/9/2024) hingga Selasa malam (17/9), termasuk istri pemimpin Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP).
Abla Saadat, istri sekretaris jenderal PFLP Ahmed Saadat yang telah dipenjara sejak 2002, ditangkap bersama dua wanita lainnya di provinsi Ramallah dan Al-Bireh di Tepi Barat tengah.
Dalam sebuah video yang dibagikan di media sosial, putri Saadat mengatakan pasukan militer ‘Israel’ yang terdiri lebih dari 20 tentara menyerbu rumah keluarga dan menangkap ibunya.
“Sepanjang waktu itu mereka hanya jalan-jalan di dalam rumah, bukan mencari-cari, tapi berpindah-pindah dari satu ruangan ke ruangan lain,” ungkapnya.
“Kemudian seorang petugas memperkenalkan dirinya kepada ibu saya, dan mengatakan kepadanya bahwa Anda perlu ikut dengan kami ke Ofer” – mengacu pada penjara ‘Israel’ di Tepi Barat – “tetapi saya bertanya kepada mereka mengapa dia harus ikut dengan Anda? Mengapa Anda ingin membawanya?”
Ia menambahkan bahwa “mereka mencari apa saja” di dalam rumah untuk digunakan melawan ibunya, yang diminta mengganti pakaiannya sebelum dibawa pergi.
“Tentara memotret barang-barang di rumah tersebut, termasuk bendera Palestina, dan menggeledah rumah tersebut sebelum meninggalkannya,” katanya.
Ia berharap penangkapan ibunya hanya untuk diinterogasi saja dan tidak mendekam di penjara.
Ayahnya, Ahmed, telah mendekam di penjara sejak penangkapannya pada Januari 2002 atas tuduhan penyelundupan senjata. Ia ditahan di penjara di bawah pengawasan AS, Inggris, dan Kanada sebelum dipindahkan ke fasilitas penahanan ‘Israel’ pada 2006.
(EXCLUSIVE) The Zionists army raided homes in the Ramallah region in the West Bank of occupied Palestine, and kidnapped 3 women, including Abla Sa'adat, wife of imprisoned SecGen of the PFLP, Ahmad Sa'adat. FPTV's Mohammad Turkman interviewed their daughter Abaa' Sa'adat shortly… pic.twitter.com/z3JycHBYqr
— Free Palestine TV (@TVFreePalestine) September 17, 2024
Dua wanita lainnya ditahan oleh pasukan ‘Israel’ di provinsi Ramallah Al-Bireh, termasuk mahasiswa media Universitas Birzeit Duaa al-Qadi dan Tahrir Jaber.
Jurnalis Palestina Qutayba Hamdan juga dibawa dari rumahnya.
Serangan militer dilakukan di provinsi lain di Tepi Barat, yang telah menyaksikan lonjakan besar dalam serangan dan kekerasan sejak dimulainya perang Gaza pada 7 Oktober.
Lebih dari 10.700 warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki telah ditangkap oleh ‘Israel’ sejak 7 Oktober, menurut angka resmi Palestina dan kelompok hak asasi manusia.
Ini merupakan tambahan bagi tahanan Palestina yang sudah berada di penjara ‘Israel’.
Lebih dari 700 orang lainnya tewas akibat serangan militer mematikan dan serangan pemukim Yahudi ekstremis, dengan tambahan 5.700 orang terluka. (zarahamala/arrahmah.id)