TEL AVIV (Arrahmah.id) — Badan intelejen Israel Shin Bet dan Polisi Israel pada Selasa (27/12/2022) mengatakan Israel telah menangkap seorang pria Arab Israel yang berafiliasi dengan kelompok militan Islamic State (ISIS) atas serangan bom yang mematikan di Yerusalem bulan lalu.
Dilansir The Times of Israel (28/12), dalam serangan pada 23 November, Eslam Froukh (26) dituduh meledakkan dua bom di dua halte bus di dekat pintu masuk ibu kota Israel. Serangan itu menewaskan dua orang – Aryeh Schupak (16) dan Tadese Tashume Ben Ma’ada (50) – dan melukai lebih dari 20 orang.
Menurut Shin Bet, Froukh, seorang penduduk Israel dari Kafr ‘Aqab, Yerusalem Timur, yang sering tinggal di daerah Ramallah, melakukan serangan itu karena berafiliasi dengan ISIS.
Badan tersebut mengatakan Froukh yang lulusan tehnik mesin ini melakukan serangan lone wolf dan belajar sendiri bagaimana membuat bom untuk digunakan dalam serangan itu.
Shin Bet mengatakan Froukh berusaha meledakkan bom lain saat pasukan keamanan dan medis merawat para korban di lokasi serangan kedua, tetapi mengalami masalah teknis dan akhirnya tidak jadi diledakan.
Beberapa hari setelah penyerangan, pasukan keamanan di dekat pemukiman Ma’ale Adumim di Tepi Barat menemukan beberapa barang yang tampaknya digunakan oleh Froukh dalam penyerangan tersebut, termasuk kendaraan bermotor, helm, pakaian ganti, dan lima bom pipa.
Shin Bet mengatakan barang-barang ini membantu mereka mengidentifikasi penyerang, yang ditangkap beberapa hari kemudian.
Di daerah lain di Tepi Barat, dekat Ramallah, pasukan keamanan menemukan lokasi tempat Froukh diduga menguji alat peledaknya. Shin Bet mengatakan pasukan menyita bahan peledak, senapan mesin ringan, dan bom yang mirip dengan yang digunakan dalam serangan Yerusalem.
Badan itu mengatakan mencurigai Froukh berencana melakukan serangan lain menggunakan alat peledak dan senjata.
Beberapa tersangka lainnya ditangkap pada hari-hari setelah pengeboman, tetapi semuanya dibebaskan.
Jaksa diharapkan mengajukan dakwaan terhadap Froukh dalam beberapa hari mendatang, yang akan mencakup tuduhan pembunuhan dan serangan teror lainnya.
Mantan Perdana Menteri Yair Lapid memuji penangkapan Froukh, dengan mengatakan Israel akan menjangkau “kelompok teroris atau teror mana pun.”
“Saya mengikuti penyelidikan yang kompleks dengan cermat dan mendapat informasi terbaru tentang detailnya. Saya mengucapkan selamat kepada Shin Bet, polisi, IDF, dan semua pasukan keamanan atas penyelidikan yang mengarah pada penangkapan militan tersebut,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Seperti yang kami janjikan – kami mendapatkannya. Israel akan menjangkau setiap teroris yang merugikan warganya, dan akan berurusan dengan mereka dengan hukum yang sangat keras,” tambahnya.
Pengeboman itu terjadi di tengah ketegangan yang meningkat, menyusul serangkaian serangan Palestina yang telah menewaskan 31 orang di Israel dan Tepi Barat sejak awal tahun. (hanoum/arrahmah.id)