YERUSALEM (Arrahmah.com) – Pasukan Zionis “Israel” menangkap 17 warga Palestia dalam sebuah serangan di wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki pada Senin (17/10/2016) siang, termasuk 10 remaja di sebuah sekolah menengah atas di Kota Tua Yerusalem di mana mereka dituduh melemparkan batu ke arah tentara.
Pasukan pendudukan menyerbu sekolah Dar Al-Aytam di Kota Tua di Yerusalem Timur yang didudukidan menahan Samir Jibril, kepala Departemen Pendidikan Palestina yang mengawasi semua sekolah Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki, lansir Ma’an.
Pejabat humas Sawsan Al-Safadi mengatakan kepada Ma’an bahwa “Israel” menyerbu sekolah, yang juga berfungsi sebagai panti asuhan, dan membawa Jibril ke markas polisi di dekat Gerbang Jaffa, Kota Tua. Ia dibebaskan beberapa jam kemudian setelah diinterogasi.
Dia menekankan bahwa itu bukanlah pertama kalinya tentara pendudukan menahan Jibril, menambahkan bahwa pasukan pendudukan menyerbu sekolah beberapa kali pada pekan lalu dan menahan Jibril.
Sementara itu juru bicara polisi “Israel”, Luba Al-Samri mengklaim bahwa tentara menaham 10 siswa dari sekolah tersebut, semua berusia antara 15 sampai 17 tahun, karena sengaja “melemparkan batu ke jalan dan membahayakan keselamatan penduduk setempat, wisatawan dan pasukan yang melintasi jalan (Al-Wad) setiap hari”.
Secara terpisah, Komunitas Tahanan Palestina (PPS) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin (17/10) bahwa pasukan pendudukan juga menyerbu beberapa daerah di Tepi Barat yang diduduki termasuk kota Surif di Hebron, di mana dua orang ditahan.
Keduanya diidentifikasi sebagai Ahmad Ibrahim Ghneimat dan Abdullah Muhammad Ghneimat.
Juga di selatan Tepi Barat, pasukan menyerbu kamp pengungsi Aida di distrik Bethlehem, di mana mereka menahan Khalil Moussa Zreina.
Dua warga Palestina lainnya ditahan dari Nablus, utara Tepi Barat.
Menurut dokumentasi Ma’an, sekitar 118 warga Palestina ditahan dalam berbagai keadaan, terutama selama penggerebekan malam hari, dalam 10 hari pertama Oktober. (haninmazaya/arrahmah.com)