GAZA (Arrahmah.id) – Menurut sumber keamanan Palestina, “Israel” telah menangguhkan penerbitan izin kerja bagi pekerja Palestina di wilayah pesisir sebagai tindakan hukuman terhadap Hamas.
Berbicara kepada The New Arab, sumber pejabat senior di Urusan Sipil Palestina mengatakan, “Pemerintah “Israel” memberi tahu kami di pagi hari bahwa mereka tidak akan mengeluarkan izin baru untuk lebih banyak pekerja Gaza.”
“Berdasarkan pemahaman tidak langsung Palestina-“Israel”, “Israel” seharusnya meningkatkan jumlah izin bagi pekerja Gaza di “Israel” dari 18 menjadi 20 ribu pekerja,” tambah pejabat itu, sambil mencatat bahwa “sekarang semuanya telah ditangguhkan.”
Media “Israel” melaporkan bahwa “Israel” memutuskan untuk membekukan keputusan menambah jumlah pekerja Palestina sebagai tindakan hukuman terhadap Hamas.
Keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini diambil setelah Hamas mendukung operasi bersenjata di Tepi Barat yang diduduki terhadap sasaran-sasaran “Israel” dan karena meningkatnya serangan. Pihak berwenang “Israel” berpendapat bahwa Hamas tertinggal di Tepi Barat yang diduduki dan juga mengancam akan membunuh pemimpinnya yang berbasis di Libanon, Salah al-Arouri.
Sementara itu, tentara “Israel” melakukan manuver militer di suatu daerah di perbatasan utara dengan Libanon, dan juru bicara tentara pendudukan mengatakan bahwa, dalam rangka manuver tersebut, akan terjadi pergerakan aktif kendaraan di daerah tersebut dan terdengar suara-suara ledakan dan tembakan.
Tentara pendudukan juga memutuskan untuk menutup beberapa jalan di permukiman sekitar Jalur Gaza akibat aktivitas militer tentara “Israel” di sana.
Salah al-Bardawil, pejabat senior Hamas, mengatakan bahwa perlawanan Palestina memiliki banyak informasi yang merugikan entitas pendudukan “Israel”.
“Kepengecutan musuh dapat menyebabkan dia melakukan ancamannya terhadap para pemimpin perlawanan, dan dia akan membayar harga yang mahal setiap kali dia menyerang warga Palestina,” katanya.
Dia menekankan bahwa dampak dari pembunuhan seorang tokoh terkemuka Palestina “akan menyebabkan percikan api menyebar ke mana-mana, dan diperkirakan akan terjadi perang regional.”
“Setiap penargetan terhadap Syekh Saleh al-Arouri akan mendapat respons yang tidak diharapkan oleh pendudukan,” tambahnya. (zarahamala/arrahmah.id)