RAFAH (Arrahmah.id) – ‘Israel’ mencegah PBB mengakses penyeberangan Rafah di Jalur Gaza, menurut juru bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB.
“Kami saat ini tidak hadir di penyeberangan Rafah karena kantor COGAT menolak mengizinkan kami mengakses area tersebut,” kata Jens Laerke pada konferensi pers rutin di Jenewa. Rafah adalah titik perlintasan utama bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza.
COGAT – Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah [Palestina yang diduduki] – adalah kantor koordinasi pemerintah ‘Israel’, yang dijalankan oleh tentara.
“Kami telah diberitahu bahwa saat ini tidak akan ada perlintasan individu atau barang ke dalam atau ke luar,” jelas Laerke. “Hal ini berdampak besar pada jumlah persediaan [bantuan] yang kami miliki.”
Dia menunjukkan bahwa PBB memiliki “persediaan bahan bakar yang sangat sedikit” untuk operasi kemanusiaan di Jalur Gaza dan hanya cukup untuk satu hari karena penutupan perbatasan Rafah dengan Mesir. Pejabat PBB itu menambahkan bahwa bahan bakar hanya masuk melalui Rafah dan “stok ini digunakan untuk seluruh operasi kemanusiaan di Gaza.”
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa invasi ‘Israel’ ke kota Rafah akan “tak tertahankan.”
Pada Senin (6/5/2024), tentara ‘Israel’ mengumumkan dimulainya operasi militer di Rafah, dan memerintahkan 100.000 warga Palestina untuk mengungsi dari lingkungan timur kota dan menuju ke daerah Al-Mawasi, di ujung barat daya Jalur Gaza. Serangan terus berlanjut meskipun gerakan perlawanan Palestina Hamas menerima syarat-syarat perjanjian gencatan senjata.
Tentara ‘Israel’ telah terlibat dalam serangan militer brutal terhadap warga Palestina di daerah kantong pendudukan sejak Oktober lalu. Negara apartheid tersebut telah membunuh 35.000 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan, dan melukai hampir 80.000 lainnya. Diperkirakan 8.000 orang hilang di bawah reruntuhan, diperkirakan syahid, sementara 1,7 juta orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka di wilayah tersebut. Gaza telah dikepung oleh ‘Israel’ sejak 2006. (zarahamala/arrahmah.id)