YERUSALEM (Arrahmah.com) – Pasukan “Israel” menahan setidaknya 12 warga Palestina, termasuk anak di bawah umur, dalam penggrebekan malam antara Sabtu dan Ahad di seberang Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, lansir Ma’an News pada Ahad (6/8/2017).
Di sebelah utara Tepi Barat, pasukan “Israel” menahan Amina al-Ghalban (24), istri tahanan Palestina Abed al-Ghalban, dari distrik Qalqiliya, menurut Masyarakat Tahanan Palestina (PPS). Suaminya ditahan beberapa minggu yang lalu dari rumah mereka di kota Qalqiliya, kata sumber setempat.
Seorang juru bicara militer “Israel” mengonfirmasi bahwa satu warga Palestina ditahan di kota Qalqiliya.
Di Tepi Barat, pasukan “Israel” menahan empat warga Palestina di kamp pengungsi al-Jalazun di distrik Ramallah, tiga di antaranya diidentifikasi sebagai Ibrahim Abu Kharma, Muhammad Ramadan Elayyan, dan Karam Makhlouf Nakhla, yang telah dituduh melakukan percobaan penembakan di pintu masuk pemukiman ilegal “Israel” Beit El pada Sabtu malam (5/8).
Juru bicara militer “Israel” juga mengkonfirmasi empat penahanan di al-Jalazun.
PPS melaporkan bahwa Said Najim dan Abdullah Najim ditahan di lingkungan Wadi al-Joz di Yerusalem Timur yang diduduki.
Lebih jauh ke selatan, di distrik Bethlehem, tiga warga lainnya ditahan. Sumber lokal melaporkan bahwa Ahmad Ali Issa (15), ditahan dari desa al-Khader, sementara Muhammad Mousa Ghayatha (25), ditahan di Nahhalin.
juru bicara militer Israel juga membenarkan adanya penahanan tersebut di al-Khader, dan mencatat sebuah penahanan tambahan di desa Tuqu.
Di distrik Hebron, sumber lokal melaporkan bahwa Alaa Anwar al-Balawi, 22, ditahan dari desa Beit Ummar. Sementara al-Balawi berasal dari kamp pengungsian al-Duheisha di dekat kota Betlehem, dia sedang mengunjungi rumah kakek-neneknya di Beit Ummar saat itu, kata penduduk setempat.
Media Ibrani mencatat bahwa al-Balawi ditahan karena tuduhan “hasutan” terhadap negara Israel.
Seorang juru bicara militer “Israel” mengonfirmasi penahanan di Beit Ummar, dan menambahkan bahwa seorang warga Palestina lainnya ditahan di desa Sair, wilayah Hebron.
Penggerebekan Israel di kota-kota, desa-desa, dan kamp-kamp pengungsi Palestina adalah kejadian sehari-hari di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, dengan rata-rata rata-rata 95 serangan pencarian dan penahanan yang dilakukan selama tahun 2016, menurut dokumentasi PBB.
Kelompok hak asasi manusia Addameer memperkirakan bahwa 6.228 warga Palestina ditahan di penjara “Israel” pada bulan Juli, termasuk 450 tanpa tuduhan atau percobaan dan 320 anak di bawah umur. (althaf/arrahmah.com)