Israel dikabarkan sedang mempersiapkan diri guna “menyerang kaum Muslim dalam sebuah latihan militer. Latihan itu ditunjukkan oleh Angkatan Pertahanan Israel (IDF) dalam sebuah pusat latihan perang yang dijuluki Urban Warfare Training Center (UTC) minggu ini. Dalam latihan itu, IDF membuat sebuah simulasi kota suci yang bercirikan kota Arab.
Sebagaimana dikutip koran Yahudi, The Jerusalem Post tanggal 22 Januari 2007, komandan unit latihan itu mengatakan, simulasi kota bercirikan kota Arab itu sudah dirancang delapan tahun lalu dan pelaksanaannya baru dimulai setahun lalu.
Kota tiruan itu terletak di selatan pangkalan militer Tze’elim. Menurut Jerusalem Post, dari kejauhan, replika kota itu benar-benar kelihatan seperti pusat kota Arab. Dengan struktur bangunan berkapasitas maksimal 5000 penduduk, replika kota ini hampir mirip dengan kondisi komunitas Muslim. Diantaranya; ada ratusan rumah ada kamp pengungsi dan tak ketinggalan masjid, sebagai pusat ibadah umat Islam.
“Sama seperti kota sungguhan, kami juga membangun masjid malah ada kamp pengungsi,” ujar Letnan Kolonel Arik Moreh, staf UTC dalam sebuah latian perang kota minggu lalu.
Replika kota khas kaum Muslim dibuat sedemikian rupa, termasuk di antaranya, musik khas Arab. Di bagian tengah sebagian dinding rumah tiruan itu dibuat mempunyai lubang, yang meniru keadaan sesungguhnya ketika rumah telah ditinggalkan sang pemilik dan telah diambil alih tentara.
Menurut Moreh, meski tiruan, tetapi, desain kota berciri khas komunitas Muslim ini sudah direncakan secara matang dan cermat. Termasuk ketebalan ukuran nya. “Tempat ini dibuat hampir sama dengan yang sesungguhnya. Ketebalan rumah, toko dan plaza,” kata Moreh.
Minggu lalu, sekitar 350 tentara Yahudi dikerahkan dalam sebuah latihan “menyerang” replika kota kaum Muslim tersebut. Sebagian berperan sebagai penduduk sipil, sebagaian wanita berpakaian seragam Amerika dan ada yang berperan sebagai pejuang Hizbullah.
“Ini adalah rutin. Biasanya, kami menggunakan Hummer tetapi latihan kali ini begitu menyenangkan karena Anda mempunyai peluang menembak dengan menggunakan sanapan laser,” kata dua anggota militer wanita saat mengikuti demo perang tersebut.
Sebelum ini, di tempat yang sama, di pangkalan militer Tzeelim, militer Israel juga dikabarkan telah memperispkan diri “menyerang” kembali Libanon dalam sebuah latihan perang.
Latihan yang berlangsung semalam menunjukkan simulasi serangan helikopter, tank dan roket yang diadakan di sebuah kawasan di padang pasir Negev. Negev kini dijadikan tempat latihan bersama pasukan asing di masa depan.
Menurut Brigadier Jenderal Udi Dekel kepada Koran Herzliya, tahun 2007 adalah masa awal Israel menghadapi ancaman masa depan. [cha, berbagai sumber/hid.com]