KAIRO (Arrahmah.com) – Pusat penelitian terkemuka di Tel Aviv memperingatkan bahaya menyentuh stabilitas rezim saat ini di Kairo.
Seorang pengamat “Israel”, Amos Harel, telah menegaskan bahwa pemimpin kudeta Abdel Fattah As-Sisi di Mesir yang menyebabkan turunnya kekuatan militer Hamas bukan kebijakan yang ditempuh oleh “Israel” dan perang yang dilancarkan di Jalur Gaza, lansir Arab21 (23/4/2016).
Amos Harel mengatakan urusan militer ini tercantum dalam laporan yang dimuat oleh harian “Israel” Haaretz yang memuat semua oprerasi “Israel” terhadap Hamas sampai pemimpin kudeta Sisi menggulingkan Ikhwanul Muslimin yang gagal mencegah Hamas mendapatkan kembali kekuatan.
Dalam situs Haaretz yang menerbitkan analisis pada Jumat malam, Harel mengatakan bahwa Sisi mampu mengeringkan Hamas melalui dua langkah utama, yaitu mengisolasi Jalur Gaza dari dunia luar dengan menutup penyeberangan Rafah sepanjang tahun dan menghancurkan terowongan antara Sinai dan Gaza, terowongan yang digunakan untuk mengirim senjata dan material untuk Hamas. (maheera/arrahmah.com)