TEL AVIV (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kepala agen mata-mata Mossad, Yossi Cohen, mengatakan telah setuju untuk menjual senjata canggih ke UEA, Yedioth Ahronoth mengungkapkan pada Selasa (25/8/2020). Langkah tersebut rupanya membuat marah Kementerian Pertahanan
“Amerika tidak sendirian dalam menjual senjata canggih ke UEA,” jelas komentator militer Alex Fishman, “karena kesepakatan pesawat F-35 hanyalah puncak gunung es di bawah.”
Fishman menambahkan bahwa ada ketidakcocokan yang sedang berlangsung antara Netanyahu dan Mossad di satu sisi dan Kementerian Pertahanan di sisi yang lain.
“Mossad mendesak dengan pengetahuan Netanyahu untuk menjual peralatan tempur dan ilmu pengetahuan dengan kerahasiaan tinggi khususnya ke Emirates, sementara lembaga keamanan menentang untuk menjual sebagian dari sarana karena khawatir hal itu dapat bocor ke negara-negara yang bermusuhan,” jelasnya.
Fishman mengatakan, pejabat Netanyahu dan Mossad telah mendesak Kementerian Pertahanan untuk menyetujui penjualan peralatan militer ke UEA, termasuk tidak hanya kemampuan intelijen, tetapi juga senjata canggih.
Satu organisasi keamanan di Israel mengklasifikasikan negara-negara untuk transaksi senjata dalam kategori normal, khusus dan dilarang.
UEA, kata Yedioth Ahronoth, termasuk dalam daftar negara “khusus” yang tidak diizinkan untuk membeli senjata canggih dari negara pendudukan.
“Namun, dalam praktiknya, selama lebih dari delapan tahun telah menikmati pasokan peralatan militer Israel dengan rating tinggi,” lanjutnya.
Menurut Fishman, “Pintu untuk membeli senjata Israel dibuka tak lama setelah seorang pemimpin senior Hamas Mahmoud Al-Mabhouh dibunuh di Dubai pada tahun 2010, ketika krisis hubungan antara Tel Aviv dan Abu Dhabi terjadi, dan Israel mengalami kehancuran berat.”
Setelah krisis tersebut, kepala Mossad saat itu, Tamir Pardo, mengunjungi UEA dan memulihkan hubungan dengan imbalan Israel setuju untuk menjual sejumlah senjata canggih kepada Negara Teluk. UEA berjanji untuk tidak memberikannya kepada musuh Israel.
Kantor Netanyahu membantah laporan ini. Diklaim bahwa tidak ada pengajuan untuk menjual senjata Israel ke UEA baru-baru ini.
“Jika pengajuan seperti itu dibuat, Perdana Menteri tidak akan menyetujuinya.” ujarnya.
(ameera/arrahmah.com)