NABLUS (Arrahmah.id) – Bentrokan sengit terjadi di Nablus di Tepi Barat antara pasukan ‘Israel’ dan pejuang perlawanan Palestina pada Rabu pagi (7/8/2024) selama serangan terbaru tentara ‘Israel’ ke kota tersebut.
Jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh tentara ‘Israel’ meningkat menjadi tiga belas hanya dalam 24 jam terakhir di Tepi Barat yang diduduki.
Lebih dari 12 kendaraan militer menyerbu Nablus melalui pos pemeriksaan militer Al Tur, mencapai berbagai bagian kota, dan menduduki pusat di sekitar lingkungan Al-Jouzah dan Qaisarieh, sebelah timur kota tua, sambil mengepung “Sekolah Zafer Al Masri” di dalam kota, menurut sumber lokal yang dikutip di Al-Jazeera.
Breaking: Israeli settlers set fire to the homes of Palestinian civilians in the town of Yatma south of Nablus. There, where there is no Hamas or Palestinian freedom fighters, the settlers, with the support of the Israeli army, are committing the most heinous crimes. pic.twitter.com/nrnF9AI4Xi
— Ramy Abdu| رامي عبده (@RamAbdu) August 6, 2024
Pasukan ‘Israel’ juga meledakkan markas besar partai Fatah di kamp pengungsi Balata, di pinggiran Nablus, pada hari yang sama.
Mengutip sumber dan saksi mata setempat, media Palestina mengatakan tentara ‘Israel’ menyerbu wilayah timur Jalan Al-Quds Balata dan pos pemeriksaan militer Beit Furik dengan buldoser, sebelum mencapai gedung Fatah dan kemudian meledakkannya.
Sejumlah rumah digerebek dalam proses tersebut, menggunakan bom gas dan suara, serta tembakan, kata para saksi dan media lokal.
Ledakan keras itu terdengar dalam video yang dibagikan daring oleh para saksi, yang juga menunjukkan asap tebal mengepul dari bangunan tersebut.
Anggota Brigade Syuhada Al-Aqsa, sayap bersenjata gerakan Fatah, mengatakan bahwa mereka terlibat dalam “bentrokan sengit” dengan tentara ‘Israel’ selama penyerbuan tersebut, kantor berita resmi Otoritas Palestina WAFA melaporkan.
Serangan ‘Israel’ lainnya terjadi di Qalqilya, utara Tepi Barat di mana sejumlah kendaraan militer memasuki kota dari pintu masuk timur, menurut Al-Jazeera.
Serangan ini terjadi bersamaan dengan perkembangan peristiwa di Jenin di mana pasukan khusus ‘Israel’ menyerbu sebuah rumah di Kafr Qud, barat daya Jenin.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, hal ini mengakibatkan kematian dua warga Palestina dan beberapa lainnya cedera. Pasukan pendudukan masih menahan jenazah korban tewas dan menahan korban luka.
Sebelumnya di Tubas, timur laut kota Nablus, para pelayat mengadakan prosesi pemakaman untuk empat warga Palestina yang tewas dalam serangan yang dilakukan pada Selasa (6/8) di kota Ukaba.
Watch: Israeli occupation forces Wednesday blew up the headquarters of the Fatah movement during a raid into Balata camp east of Nablus. pic.twitter.com/2HiomwhLu0
— Wafa News Agency – English (@WAFANewsEnglish) August 7, 2024
Para pelayat tumpah ruah di jalanan di tengah kota sambil meneriakkan slogan-slogan kemarahan yang mengecam kejahatan ‘Israel’ dan mendukung perlawanan.
Di Jenin, Mohammad Ali Abu Hijab meninggal karena luka kritis yang dideritanya pada Selasa (6/8) ketika pasukan pendudukan ‘Israel’ mengebom sebuah kendaraan di lingkungan timur kota tersebut, menurut kantor berita resmi Palestina WAFA.
Menurut sumber resmi Palestina, meningkatnya operasi militer di Tepi Barat, bersama dengan lonjakan serangan pemukim yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap warga Palestina, telah mengakibatkan tewasnya 619 warga Palestina dan melukai sekitar 5.400 lainnya di berbagai bagian Tepi Barat, sejak 7 Oktober. (zarahamala/arrahmah.id)