TEHERAN (Arrahmah.id) — Israel melancarkan serangan ke Iran pada Sabtu (26/10/2024) dini hari waktu setempat. Serangan militer Negeri Zionis itu dikonfirmasi menewaskan empat tentara Iran.
Kantor berita semi-resmi Iran Tasnim (26/10) melaporkan bahwa markas pertahanan udara Iran berhasil menangkal serangan Israel, yang mengakibatkan “kerusakan terbatas.”
“Pesawat musuh dicegah memasuki wilayah udara negara itu dan serangan itu menyebabkan kerusakan terbatas,” kata staf gabungan militer Iran dalam sebuah pernyataan.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menanggapi serangan militer Israel tersebut dengan sindiran. Pezeshkian menegaskan negaranya tidak pernah takut dengan tindakan seperti itu.
“Musuh-musuh Iran harus tahu [ini] bahwa negara pejuang berdiri tanpa rasa takut dalam membela wilayahnya dan menanggapi setiap tindakan bodoh dengan kehati-hatian dan kecerdasan,” tulis Pezeshkian dalam sebuah posting di X, seperti dilansir Mehr News Agency (27/10).
Presiden Iran juga memuji para korban serangan Israel karena mengorbankan nyawa mereka untuk membela negara. Dia menyampaikan belasungkawa kepada Angkatan Darat, para penyintas, dan rakyat Iran atas kemartiran mereka.
Pezeshkian juga mengatakan bahwa serangan Israel berhasil digagalkan oleh sistem pertahanan udara terpadu Iran. Dia menambahkan bahwa tindakan agresif Israel hanya menyebabkan kerusakan terbatas pada beberapa lokasi.
Sebelumnya, Iran telah memperingatkan Israel untuk tidak nekat menyerang Iran. Namun, Israel tetap menyerang beberapa lokasi militer Iran di Teheran, Khuzestan, dan Ilam.
Angkatan Pertahanan Udara Iran menyatakan bahwa tindakan Israel tersebut menimbulkan ketegangan lebih tinggi di Timur Tengah.
Iran melalui Kementerian Luar Negeri menyatakan rencana serangan balasan mendatang merupakan bagian dari hak membela diri. Mereka mengutip Pasal 51 Piagam PBB sebagai dasar serangan balik dan bela diri dari Israel.
“Iran memiliki hak dan kewajiban untuk membela diri terhadap tindakan agresi asing,” ungkap Kementerian Luar Negeri Iran, seperti diberitakan AFP. (hanoum/arrahmah.id)