GAZA (Arrahmah.com) – Kamar Dagang dan Industri Jalur Gaza telah menuding “Israel” memperketat pengepungan selama satu dekade di wilayah Palestina.
“‘Israel’ berbicara tentang pemberian banyak fasilitas kepada Jalur Gaza, sayangnya, semua tuduhan tersebut tidak terbukti,” Maher al-Tabaa, juru bicara Kamar Dagang dan Industri Jalur Gaza, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Rabu (3/8/2016), sebagaimana dilansir World Bulletin.
Al-Tabaa menyebutkan bahwa pemerintah “Israel” telah menarik izin lebih dari 1.500 pedagang dan pengusaha Jalur Gaza sejak awal tahun ini.
“Pemerintah “Israel’ melarang masuk berbagai bahan baku yang dibutuhkan untuk sektor industri di Gaza, katanya.
Tanpa menjelaskan lebih jauh, juru bicara Palestina mengatakan bahwa “Israel” juga telah menarik izin yang diberikan untuk staf organisasi internasional dan misi diplomatik yang beroperasi di Jalur Gaza.
Diblokade oleh “Israel” melalui udara, darat dan laut sejak 2007, Jalur Gaza memiliki tujuh penyeberangan perbatasan yang menghubungkan ke dunia luar. Enam dari perbatasan ini dikendalikan oleh “Israel”, sementara satu – yaitu Rafah – dikendalikan oleh Mesir. Hal ini membuat sebagian besar Jalur Gaza tertutup dari dunia luar.
(ameera/arrahmah.com)