HAIFA (Arrahmah.id) – Sejumlah ekstremis Yahudi mencoba pada Ahad (23/7/2023) untuk menyerbu sebuah gereja di Haifa, “Israel”, yang telah berulang kali menjadi sasaran dalam dua bulan terakhir.
Sebuah bus yang penuh dengan kaum radikal berusaha memasuki gereja Mar Elias pada Ahad (23/7), sementara ratusan warga Palestina bergegas untuk mempertahankannya.
Pada Sabtu (22/7), sebuah bus berisi 20 pemukim berusaha masuk tetapi gereja ditutup.
Para pemukim mengklaim bahwa ada makam milik seorang tokoh Yahudi di halaman gereja tersebut.
Wadie Abu Nassar, seorang penasihat untuk berbagai gereja di Tanah Suci, mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed bahwa telah terjadi sembilan “serangan provokatif” terhadap Mar Elias, dimulai dengan dua atau tiga orang dan kemudian bertambah besar.
“Kami katakan dari awal kalau ada pencegahan, kejadian itu tidak akan terulang lagi,” katanya.
“Masalah kita bukan pada orang-orang ini tetapi dengan negara yang tidak menghalangi mereka.”
Abu Nassar menambahkan, makam Nabi Elias tidak ada di gereja.
“Kami telah berulang kali mengatakan tidak ada kuburan. Bagi kami umat Kristiani, nabi Elias sangat penting,” katanya.
“Jika kami menemukan makamnya, kami akan menghormatinya.”
Kuburan yang ada hanya milik para pendeta dan biarawan, kata Abu Nassar.
Penargetan Mar Elias selama dua bulan terakhir terkait dengan pemilihan pemerintah sayap kanan “Israel” akhir tahun lalu, kata Alif Sabit, yang berasal dari Haifa.
“Kelompok yang menyerang gereja memperoleh kekuatan mereka dari ekstrem kanan,” tambahnya.
Warga negara Kristen dan Muslim Palestina di “Israel” merupakan minoritas yang cukup besar dari populasi di Haifa. (zarahamala/arrahmah.id)