YERUSSALEM (Arrahmah.com) – Pasukan “Israel” menutup pintu masuk ke desa Badui, Khan Al-Ahmar, timur Yerusalem, pada Rabu (11/7/2018) dengan balok semen.
Walid Assaf, kepala Komite Nasional, mengatakan bahwa beberapa relawan berhasil masuk ke Khan Al-Ahmar, tetapi yang lain dicegah untuk bisa mencapai desa.
Dia juga menegaskan bahwa pasukan “Israel” menahan dan mencegah puluhan dokter dan relawan untuk bisa mencapai desa.
Pasukan “Israel” juga mencegah mobil ambulans milik Lembaga Bantuan Medis Palestina memasuki area tersebut untuk memberikan perawatan medis bagi pasien, terutama wanita dan anak-anak, di Khan Al-Ahmar, ungkapnya kepada koresponden Ma’an.
Selama bertahun-tahun, tim bantuan medis Palestina telah memberikan perawatan medis kepada penduduk Khan Al-Ahmar, termasuk merawat anak-anak dan orang-orang yang menderita penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan penyakit jantung.
Salah satu narasumber menambahkan bahwa pasukan “Israel” menyerbu desa dan menyerang demonstran dan aktivis; banyak dari mereka yang ditahan dan diborgol.
Pasukan “Israel” juga mengepung sekolah di Khan Al-Ahmar, yang dibangun dan didanai oleh Uni Eropa. Pasukan “Israel” memblokir pintu masuk dan keluar dari sekolah dan menahan beberapa demonstran.
“Israel” telah menghadapi kecaman internasional atas serangan dan pengepungan yang dilakukan pasukan “Israel” di Khan Al-Ahmar dan usaha mereka untuk menggusur 181 penduduknya, di mana setengah dari mereka adalah anak-anak.
Para aktivis dan pejabat Palestina mengatakan bahwa rencana untuk menggusur warga Palestina di daerah itu bertujuan untuk memperluas pemukiman ilegal “Israel” Kfar Adumim, di distrik Tepi Barat Yerusalem.
Meskipun hukum humaniter internasional melarang pembongkaran desa dan penyitaan properti pribadi secara ilegal, pasukan “Israel” melanjutkan rencana ekspansi mereka dengan memaksa penggusuran dan melanggar hak asasi manusia dasar rakyat. (Rafa/arrahmah.com)