JALUR GAZA (Arrahmah.com) – Juru bicara Departemen Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qedra, mengatakan warga Palestina di Jalur Gaza sedang mengalami hukuman kolektif Israel, Press TV melaporkan, Kamis (2/8/2012).
Qedra mengatakan polusi air di Jalur Gaza telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan setelah bertahun-tahun blokade Israel.
Bayi dan anak-anak adalah yang paling parah terkena polusi air ini, di mana kasus diare akut merupakan salah satu di antara penyakit usus lainnya yang tersebar luas di kalangan anak-anak Gaza.
“Dokter kami mengalami kesulitan berurusan dengan banyak kasus anak (yang terinfeksi). Blokade ini melanggar hak warga Gaza ‘untuk hidup sehat dan seolah-olah menghukum mereka karena memilih Hamas,” katanya.
Menurut PBB, setidaknya 90 persen dari pasokan air daerah kantong pesisir tidak aman untuk diminum.
Kadar nitrat dan klorida dalam air di Gaza, yang merupakan salah satu wilayah dengan tingkat yang tertinggi di dunia dan terus meningkat, menimbulkan risiko kesehatan yang serius di seluruh wilayah yang diblokade.
Sementara itu, selama perang di Gaza pada pergantian tahun 2009, pasukan Israel menargetkan penyerangan pada pabrik pengolahan limbah yang menyebabkan kotoran mentah meresap ke dalam air tanah dan mencemarinya.
Israel juga sengaja tidak memberikan izin masuk pada peralatan desalinasi dan pengolahan air untuk mencapai Gaza.
Jalur Gaza telah diblokade sejak tahun 2007, yang merupakan situasi yang menyebabkan penurunan standar hidup, pengangguran, dan kemiskinan tak henti-hentinya. (althaf/arrahmah.com)