YERUSALEM (Arrahmah.id) – Para pejabat ‘Israel’ pada Ahad (14/4/2024) mengeluarkan beberapa pernyataan yang mengatakan Iran “gagal” dalam menanggapi serangan udara ‘Israel’ yang menargetkan markas besar misi diplomatiknya di ibukota Suriah, Damaskus. Namun, Iran mengatakan pihaknya melakukan serangan “berhasil” terhadap sasaran ‘Israel’, Anadolu melaporkan.
Menteri Pertahanan ‘Israel’ Yoav Gallant mengatakan bahwa negaranya “menghentikan” serangan Iran bekerja sama dengan Amerika Serikat dan negara sekutu lainnya” yang tidak disebutkan namanya, menurut Perusahaan Penyiaran Publik ‘Israel’.
“Kampanye belum berakhir. Kita harus waspada dan memperhatikan instruksi tentara dan Komando Front Dalam Negeri serta bersiap menghadapi skenario apa pun,” tambahnya.
Demikian pula, Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu menulis di X: “Kita mencegat mereka. Kita hentikan mereka. Bersama-sama kita akan menang.”
Sementara itu, juru bicara militer ‘Israel’ Daniel Hagari mengklaim dalam konferensi pers bahwa negaranya “mencegat 99% ancaman yang ditembakkan Iran terhadap ‘Israel’ pada malam hari.”
Dia menambahkan bahwa “sejumlah rudal menembus pangkalan Nevatim dan hanya menyebabkan kerusakan kecil, dan pangkalan itu berfungsi dengan baik.”
Menulis di X, Menteri Keamanan Nasional ‘Israel’ Itamar Ben Gvir berkata: “…Sekarang kita membutuhkan serangan yang menghancurkan.”
Namun televisi resmi Iran mengklaim bahwa Iran melakukan serangan “berhasil” terhadap sasaran ‘Israel’.
Iran memulai serangan udara pada Sabtu (13/4) terhadap ‘Israel’ sebagai pembalasan atas serangan udara 1 April terhadap fasilitas diplomatiknya di ibukota Suriah. Serangan itu menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting.
Teheran menuduh ‘Israel’ melakukan serangan itu dan berjanji akan membalasnya. Tel Aviv belum secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut namun selama berbulan-bulan telah melakukan beberapa serangan terhadap sasaran Iran di Suriah.
Iran dan Hizbullah, sekutu utamanya di Libanon, mengatakan serangan itu tidak akan dibiarkan begitu saja. (zarahamala/arrahmah.id)