TEL AVIV (Arrahmah.id) – “Israel” secara resmi mengumumkan telah memasuki perang penuh melawan kelompok Ansarullah (Houthi) di Yaman. Dilansir dari The Times, langkah ini diambil setelah serangkaian serangan rudal yang diluncurkan dari Yaman menghantam berbagai target strategis di “Israel”, termasuk Bandara Ben Gurion di Tel Aviv dan pembangkit listrik di selatan Yerusalem. Serangan balasan “Israel” dan Amerika Serikat pun dilaporkan menyasar berbagai wilayah Yaman, termasuk Bandara Internasional Sana’a.
Menurut sumber keamanan, operasi ini akan disertai langkah-langkah eskalasi yang terencana. “Ada niat tegas dari ‘Israel’ dan mitra internasionalnya untuk menghadapi Houthi secara menyeluruh,” ungkap sumber tersebut kepada The Times.
Sebelumnya, sumber keamanan “Israel” mengungkapkan rencana operasi militer besar-besaran melawan Houthi di Yaman. Operasi ini, yang diperkirakan berlangsung selama beberapa minggu, melibatkan partisipasi aktif Amerika Serikat dan sejumlah negara lain. Tujuannya adalah menghancurkan infrastruktur dan kepemimpinan Houthi untuk melemahkan kelompok tersebut secara signifikan.
Kelompok Ansarullah, atau yang lebih dikenal sebagai Houthi, telah melancarkan serangkaian serangan yang mengejutkan. Pada Selasa, juru bicara militer Houthi, Yahya Sari’, menyatakan bahwa pasukannya berhasil menyerang Bandara Ben Gurion dan sebuah pembangkit listrik di selatan Yerusalem. Secara bersamaan, mereka juga menargetkan kapal induk Amerika di Laut Merah menggunakan drone dan rudal. Yahya Sari’ menjelaskan bahwa serangan tersebut bertujuan menggagalkan operasi udara besar-besaran yang tengah dipersiapkan oleh Amerika Serikat terhadap Yaman. “Operasi ini telah mencapai semua tujuannya,” tegasnya.
Sebagai respons atas serangan-serangan tersebut, “Israel” melancarkan serangan udara yang menghantam wilayah Sana’a dan Hodeidah dalam beberapa hari terakhir. Intensitas serangan semakin meningkat setelah kelompok Houthi meluncurkan rudal balistik hipersonik jenis Palestina 2 pada Sabtu lalu. Rudal ini diklaim berhasil menghantam pangkalan udara Nevatim di Negev, wilayah selatan “Israel”.
Sejak November 2023, Houthi secara konsisten menunjukkan solidaritasnya terhadap Gaza, yang sedang menghadapi apa yang mereka sebut sebagai perang genosida oleh “Israel”. Kelompok ini menargetkan kapal-kapal kargo yang terkait dengan “Israel” di Laut Merah dan melancarkan serangan langsung ke dalam wilayah “Israel”.
Ketegangan antara “Israel” dan Houthi kini telah meningkat ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan keterlibatan Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya, perang ini diperkirakan akan terus memanas.
(Samirmusa/arrahmah.id)