TEL AVIV (Arrahmah.com) – Israel melakukan persiapan pada Senin (4/7/2011) untuk menggagalkan rencana ratusan aktivis yang akan membanjiri bandara Internasional Israel, Ben Gurion pada hari Jumat (8/7) ini untuk menunjukkan solidaritas terhadap Palestina.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memerintahkan Menteri Keamanan Umum, Yitzhak Aharonovitch untuk mengkoordinasikan semua penegak hukum dan otoritas penerbangan, kata pejabat dari kantor Netanyahu.
Media Israel melaporkan bahwa penerbangan para aktivis dari Eropa tersebut akan mendarat pada hari Jumat (6/7) akan dibawa ke terminal terpisah dan demi kehati-hatian semua penumpang akan diperiksa.
“Ini provokasi yang direncanakan, dan akan ditangani sesuai dengan hukum Israel dan hukum internasional,” kata pernyataan dari kantor perdana menteri, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Ratusan aktivis pro-Palestina telah mengatakan mereka berencana untuk tiba di bandara Ben Gurion di luar Tel Aviv pada tanggal 8 Juli untuk memprotes blokade Israel di Jalur Gaza.
Langkah ini merupakan bentuk tanggapan terhadap pencekalan armada aktivis internasional yang merencanakan untuk mencoba dan menembus blokade yang gagal mendapatkan izin dari Yunani untuk berlayar, yang merupakan hasil dari tekanan diplomatik Israel.
“Ratusan aktivis internasional dalam perjalanan untuk mengunjungi Palestina di Gaza telah dicegah dari berangkat dari pelabuhan di Yunani,” tulis Elsa Rassbach, salah satu aktivis, dalam sebuah pernyataan yang diterima oleh AFP.
“Namun, kami berharap bahwa ratusan orang lain dari kami yang berasal dari berbagai negara akan berhasil mencapai Palestina dengan terbang ke bandara Ben Gurion di Tel Aviv”.
“Dukungan serta kunjungan kami ke Palestina akan menjadi salah satu langkah kecil yang membawa kebebasan bergerak bagi semua orang Israel atau Palestina yang sangat penting untuk perdamaian dan keadilan di Timur Tengah,” katanya.
Sementara itu, Israel pada Minggu (3/7) mengecam rencana tersebut.
“Acara yang direncanakan ini merupakan kelanjutan dari upaya untuk merusak eksistensi Israel dan mencoba melanggar perbatasan dan kedaulatan Israel melalui laut, darat dan udara,” kata pernyataan dari kantor Perdana Menteri Netanyahu. (rasularasy/arrahmah.com)