TEL AVIV (Arrahmah.id) — Israel dilaporkan telah memutuskan rencana balas dendam terhadap Iran dan proksinya usai kabinet perang menggelar rapat darurat kelima kali sejak serangan Teheran berlangsung pada akhir pekan lalu.
Sejumlah sumber pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, seperti dilansir CNN (17/4/2024), mengatakan kabinet telah memutuskan langkah menanggapi serangan Iran, namun belum menentukan waktunya.
Sumber-sumber tersebut juga menuturkan keputusan masih bisa berubah karena rentang waktu melancarkan serangan balasan ke Iran masih bervariasi.
Selain itu, faktor persiapan yang rumit juga menambah besar peluang rencana masih bisa berubah.
Kepala Staf Militer Israel (Israel Defence Force/IDF), Letjen. Herzi Halevi, mengisyaratkan bahwa waktu serangan balasan tidak akan tergesa-gesa. Hal itu diucapkannya saat berkunjung ke pangkalan pertahanan udara Arrow dari Batalyon 136 pada Selasa (16/4).
Sejumlah sumber Israel menuturkan perkembangan keputusan ini menunjukkan keseriusan dan tekad pemerintah melakukan serangan balasan, meskipun semua indikasi menunjukkan bahwa Tel Aviv masih berupaya mencegah eskalasi perang meluas di Timur Tengah.
Dikutip Jerusalem Post, beberapa analis juga menilai pernyataan Halevi dan pejabat Israel lain yang terkesan belum memiliki keputusan konkret sebagai upaya mengelabui Iran dan proksinya supaya menurunkan kewaspadaan mereka.
Para analis pun percaya bahwa isyarat dari para pejabat Israel in menunjukkan bahwa serangan besar ke Iran tidak akan terjadi dalam beberapa hari mendatang, bahkan bisa ditunda lebih lama.
Sejauh ini, sejumlah pihak berspekulasi soal opsi serangan balasan Israel ke Iran yang terdiri dari dari serangan langsung seperti menyerang fasilitas nuklir Iran hingga fasilitas drone atau rudal balistik; membunuh individu tertentu atau menghukum pejabat militer Iran di luar negeri; atau gabungan dari beberapa opsi itu sekaligus serangan siber yang masif.
Beberapa sinyal menunjukkan bahwa Angkatan Udara Israel akan terlibat dalam target yang sangat signifikan.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menjamin Iran akan gagal telak dalam menghalangi rencana negaranya.
“Iran gagal dalam serangan mereka, dan mereka akan gagal menghalangi Israel. Langit Timur Tengah terbuka lebar bagi angkatan udara [Israel]. Setiap musuh yang datang setelah kita akan diserang dimanapun mereka berada.”
Sementara itu, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengancam akan menyerang Israel secara membabi buta jika berani membalas gempuran Teheran pada Sabtu (13/4) lalu.
“Kami dengan tegas menyatakan bahwa tindakan sekecil apapun yang bertentangan dengan kepentingan Iran pasti akan direspons dengan parah, luas, dan menyakitkan,” kata Raisi saat berbincang lewat telepon dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Senin (15/4) malam.
Raisi menegaskan kembali pernyataannya bahwa serangan Iran pada akhir pekan lalu merupakan pembelaan diri atas serbuan Israel terhadap gedung kedutaan besar Teheran di Damaskus, Suriah, 1 April lalu. Serangan di kedubes menewaskan dua jenderal Garda Revolusi Iran.
Iran pun meluncurkan lebih dari 300 proyektil terhadap Israel dari berbagai perbatasan negara proksinya pada Sabtu untuk membalas serangan Israel. (hanoum/arrahmah.id)