YERUSALEM (Arrahmah.com) – Pihak kepolisian “Israel” telah mulai memasang sejumlah kamera CCTV baru di gerbang Masjid Al-Aqsha untuk memonitor warga Palestina yang masuk dan keluar, agen berita Safa melaporkan pada Senin (6/11/2017).
Direktur Akademi Ilmu Pengetahuan dan Warisan Al-Aqsha, Sheikh Najeh Bkeerat, mengatakan bahwa polisi “Israel” sedang memasang kamera untuk memonitor pergerakan masuk dan keluar dari Masjid Al-Aqsha dan menutup Yerusalem, terutama Kota Tua.”
Menurut Safa, Menteri Dalam Negeri “Israel” Gilad Erdan mengatakan bahwa ia tengah menyiapkan rencana pengamanan untuk mencegah serangan yang dilakukan oleh warga Palestina di Kota Tua, Yerusalem.
Rencana ini termasuk memperketat pagar keamanan di Gerbang Damaskus dan Kota Tua dengan mendirikan pos pemeriksaan yang serupa dengan pos pemeriksaan militer.
Bkeerat mengatakan: “Jelas bahwa penjajah (Israel) mempersiapkan rencana ini setelah kekalahan polisi ‘Israel’ dan Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu dan setelah kemenangan Yerusalem dalam Pertempuran Al-Aqsha,” mengacu pada keputusan ‘Israel’ pada bulan Juli untuk menghapus detektor elektronik yang dipasang di pintu tempat suci setelah demonstrasi besar.
Bkeerat mengatakan bahwa pendudukan “Israel” memulai eksekusi rencananya setelah mengusir sejumlah orang Yerusalem dari Kota Tua dan setelah memperketat cengkeraman keamanannya di wilayah tersebut dengan menetapkan sejumlah hambatan militer dan pos pemeriksaan.
Ia menggambarkan langkah ini sebagai “serangan baru Israel yang berbahaya”. Dia mencatat bahwa ini adalah “pengumuman perang di Masjid Al-Aqsha, untuk membaginya dan mencoba memaksa orang-orang Yerusalem keluar dari Kota Tua dan dari sekitar tempat suci”. (althaf/arrahmah.com)