PALESTINA (Arrahmah.com) – Kelompok HAM mengatakan rezim penjajah “Israel” menangkap para imigran Sudan dan Eritrea dan memaksa mereka untuk kembali ke negara mereka, PressTV melaporkan.
Dalam sebuah laporan bersama yang diterbitkan pada Rabu (14/3/2013), Human Rights Watch dan Hotline “Israel” untuk Buruh Migran, sebuah organisasi non-pemerintah “Israel”, menyatakan rezim Tel Aviv “mengancam warga Negara Eritrea dan Sudan yang ditahan, termasuk para pencari suaka, dengan penahanan berkepanjangan untuk menekan mereka supaya meninggalkan” wilayah Palestina yang mereka diduduki.
Sejak 11 Desember 2012, rezim penjajah “Israel” telah menekan ratusan warga Sudan dan satu Eritrea yang ditahan untuk pergi, dan “pada bulan Februari 2013, sekitar 50 warga Eritrea yang ditahan di bawah tekanan yang sama dipaksa berangkat ke Uganda. Seluruh 50 warga tersebut tetap dalam tahanan ‘Israel’,” laporan menambahkan.
Menurut laporan itu, tekanan diberikan pada warga Afrika oleh pemerintah penjajah “Israel” seperti Otoritas Perbatasan Kependudukan dan Imigrasi.
Gerry Simpson, seorang peneliti senior di pengungsian Human Rights Watch, mengatakan “penahanan berkepanjangan ‘Israel’ kepada para pencari suaka bertujuan untuk menghancurkan semua harapan sehingga mereka merasa mereka tidak memiliki pilihan selain pergi.”
Lebih dari 2.000 orang Afrika, termasuk sedikitnya 1.100 warga negara Eritrea dan 600 warga negara Sudan, ditawan di dua pusat penahanan di selatan wilayah Palestina yang diduduki penjajah “Israel”. (banan/arrahmah.com)