YERUSALEM (Arrahmah.com) – Israel mendesak negara-negara lain untuk menentang sebuah laporan kontroversial tentang perangnya di Jalur Gaza ketika melakukan perdebatan dalam Majelis Umum PBB pada hari Rabu (4/11). Bersamaan dengan itu, kepala staf militer Israel mengatakan pertempuran berikutnya akan kembali terjadi di Gaza.
Wakil Menteri Luar Negeri Israel, Danny Ayalon, menuduh pemerintah Palestina “memanipulasi lembaga-lembaga internasional dalam rangka merugikan Israel,” kata kementerian.
“Laporan ini bukan hanya merusak Israel tapi juga negara-negara demokratis lainnya yang berusaha mencari perdamaian pada saat berhadapan dengan teror,” kata Ayalon hari Selasa (3/11) pada pertemuan dengan duta besar asing di mana ia mendesak negara-negara lain untuk beramai-ramai menentang laporan.
“Sangat absurd bahwa Palestina mencari celah perdamaian dari Israel dan pada saat yang sama selalu berusaha melawan Israel melalui berbagai cara yang seharusnya dihentikan,” katanya baru-baru ini menanggapi upaya AS untuk melakukan negosiasi antara kedua belah pihak, Palestina dan Israel.
“Kami akan kembali berhadapan dengan peluncur roket yang tersembunyi di antara daerah-daerah yang paling banyak penduduknya di dunia,” kata Jenderal Gaby Ashkenazi, kepala staf militer Israel menuduh Hamas yang menembakkan roket dari bangunan-bangunan umum dan wilayah pemukiman.
“Kami akan bertempur di desa-desa, kota, masjid, rumah sakit, taman kanak-kanak dan sekolah, karena ini adalah perang yang telah dipaksakan musuh pada kami,” kata Ashkenazi.
Seorang mantan hakim Afrika Selatan, Richard Goldstone, yang memimpin penyelidikan Dewan HAM PBB, menemukan laporan yang menuduh Israel dan Hamas atas kejahatan perang yang dilakukan selama 22 hari yang berakhir pada bulan Januari. (althaf/afp/ansr/arrahmah.com)