TEL AVIV (Arrahmah.id) – “Israel” akan merawat 20 tentara Ukraina yang terluka, duta besar “Israel” untuk Kiev mengumumkan pada Ahad (25/9/2022), sehari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengkritik “Israel” karena menolak menyediakan sistem anti-rudal untuk membantu melawan serangan Rusia.
“Israel akan menerima perawatan 20 prajurit Ukraina yang terluka parah selama perang,” tulis utusan Michael Brodsky di Twitter.
Dua pasien pertama akan tiba pada Ahad (25/9) untuk perawatan di Pusat Medis Sheba dekat Tel Aviv, tambahnya.
Seorang sumber medis mengonfirmasi kepada AFP bahwa dua tentara sedang dalam perjalanan ke “Israel”.
Mereka akan dirawat dengan prostetik dan rehabilitasi.
Sheba Medical Center, rumah sakit terbesar “Israel”, menjalankan sebuah rumah sakit lapangan di Ukraina barat selama enam minggu setelah invasi Rusia pada 24 Februari.
“Israel” telah menolak untuk memasok persenjataan ke pasukan Ukraina, sebaliknya memilih untuk mengirim alat pelindung, seperti helm, sebagai upaya untuk mempertahankan hubungan dengan Moskow.
Rusia adalah pendukung utama Suriah, di mana pasukan “Israel” secara teratur melakukan serangan udara terhadap elemen pro-Iran.
“Israel” juga memiliki hubungan dekat dengan bekas Uni Soviet, di mana sepersepuluh dari populasi memiliki akar.
Rusia menyumbang hampir setengah dari imigran Yahudi ke “Israel” selama setahun terakhir, menurut kementerian imigrasi, sementara seperempat berasal dari Ukraina. (haninmazaya/arrahmah.id)