AL-QUDS (Arrahmah.com) – Pasukan keamanan “Israel” pada Kamis (7/11/2013) menutup dua kantor di Al-Quds Timur. Mereka menyebutnya sebagai penutupan tempat kegiatan Hamas Palestina yang menguasai Jalur Gaza, lansir AFP.
Sebuah pernyataan dari layanan internal keamanan Shin Bet “Israel” mengatakan agen dan polisi mereka menutup dua kantor Al-Quds, tempat yang mereka klaim menjadi basis organisasi “teror” Hamas dalam menjalankan aksinya.
Shin Bet juga menyatakan kantor-kantor itu adalah kantor organisasi amal “Yerusalem untuk Pembangunan” dan “Amarat Al-Aqsa” – yang mereka klaim seolah-olah dimiliki oleh Gerakan Islam Hamas di “Israel”, yang berbasis di di kota-kota “Israel”, Nazaret dan Umm Al-Fahm.
Menurut klaim tersebut, kantor “Yerusalem untuk Pembangunan” pernah ditutup pada tahun 2010 “setelah diketahui bahwa mereka bertugas sebagai lengan eksekutif ” untuk Hamas di Al-Quds, dan dibuka kembali pada tahun 2012.
“Israel” mengklaim penutupan pada Kamis (7/11) itu dilakukan “menyusul informasi terbaru bahwa Hamas … terus beraksi di sana.”
Kantor Amarat Al-Aqsa ditutup karena “informasi tentang kegiatan yang membantu dan mendukung Hamas di Yerusalem (Al-Quds),” klaim Shin Bet.
Pada Rabu (6/11), puluhan muslim dan muslimah Palestina yang berafiliasi dengan Amarat Al-Aqsa mencoba mencegah polisi “Israel” memasuki Masjid Al-Aqsa setelah aksi unjuk rasa kecil yang diadakan di dekat Tembok Barat yang dihormati oleh orang-orang Yahudi sebagai situs keagamaan.
Shin Bet merasa tidak tenang dengan kegiatan apapun yang dilakukan Amarat Al-Aqsa.
Jamal Rashid, seorang pengacara dan anggota organisasi Amarat Al-Aqsa, mengatakan bahwa penutupan kantor tersebut adalah “kejahatan terhadap badan amal,” dan bahwa organisasi itu bekerja hanya untuk menyebarkan pemahaman Islam di Al-Quds. (banan/arrahmah.com)