TEL AVIV (Arrahmah.id) – “Israel” menuduh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) pada Senin (22/5/2023) mengubah kapal-kapal komersial menjadi platform untuk meluncurkan rudal, pesawat tak berawak, dan pasukan komando, dan mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk menyebarkan pengaruh angkatan laut klandestin Teheran di luar wilayah Teluk, demikian laporan Reuters.
Tuduhan oleh Menteri Pertahanan, Yoav Gallant, muncul ketika ketegangan antara musuh-musuh regional melonjak lagi atas upaya nuklir Iran dan dukungan untuk milisi Palestina dan Libanon.
Dengan menunjukkan gambar enam kapal Iran yang diklaim telah dialihfungsikan, lima di antaranya diberi nama, Gallant mengatakan kepada forum keamanan Konferensi Herzliya bahwa kapal-kapal tersebut merupakan “pangkalan teror terapung” dan salah satunya baru saja berlayar menuju Teluk Aden.
“Ini merupakan tindak lanjut langsung dari terorisme maritim yang telah dilakukan Iran di Teluk Persia dan Laut Arab. Mereka juga berupaya memperluas aktivitasnya ke Samudra Hindia, dan kemudian ke Laut Merah dan Laut Mediterania,” kata Gallant.
Tidak ada tanggapan langsung dari Iran.
Dalam dua tahun terakhir, Iran dan “Israel” saling menyalahkan atas serangkaian serangan yang tidak diklaim terhadap kapal-kapal mereka di Teluk. (haninmazaya/arrahmah.id)