TEL AVIV (Arrahmah.com) – “Israel” menggunakan persimpangan Erez sebagai perangkap bagi penumpang Palestina, menurut Human Rights and Democracy Media Centre (SHAMS), sebagaimana yang dilansir oleh MEMO, Jum’at (8/1/2016).
SHAMS mencatat bahwa “Israel” telah melanggar hak-hak untuk melakukan perjalanan bagi warga Palestina yang berada di bawah pengepungan ketat “Israel” selama satu dekade.
Menurut SHAMS, intelijen “Israel” memeriksa penumpang Palestina yang memegang izin untuk menggunakan penyeberangan Erez, dan mengatakan bahwa hanya pedagang, pasien dan siswa yang diberikan izin untuk menggunakan penyeberangan itu.
Selain itu, SHAMS melaporkan bahwa “Israel” telah menculik puluhan penumpang Palestina setelah mengintrogasi mereka. Beberapa dari mereka adalah pasien yang ingin berobat di “Israel”.
Baru-baru ini, “Israel” menangkap empat pasien, termasuk Ibrahim Al-Shaer yang menderita kanker, yang membutuhkan pengobatan, ungkap SHAMS.
Maher Mushtaha, (33), ditangkap pada Selasa setelah lima jam diintrogasi di persimpangan itu.
SHAMS menjelaskan bahwa praktik “Israel” di persimpangan Erez adalah pelanggaran yang mencolok terhadap hukum internasional dan Statuta Roma
SHAMS juga menambahkan bahwa pengepungan “Israel” terhadap Jalur Gaza adalah kejahatan terhadap kemanusiaan.
(ameera/arrahmah.com)