TEL AVIV (Arrahmah.id) — Israel marah kepada kelompok oerkawanan Palestina Hamas karena satu dari empat jenazah yang diserahkan di Gaza, pada Kamis (20/2/2025) waktu setempat, bukanlah sandera.
Tel Aviv menyebut pemeriksaan forensik terhadap satu jenazah itu tidak cocok dengan sandera Israel dan hingga kini tidak bisa diidentifikasi.
Militer Israel, seperti dilansir Reuters (21/2), menuduh Hamas telah melanggar kesepakatan gencatan senjata Gaza yang sudah rapuh, yang berlaku sejak 19 Januari lalu dan melibatkan pertukaran sandera-tahanan.
Hamas, dengan difasilitasi Palang Merah Internasional, menyerahkan empat peti mati yang diyakini berisi para sandera Israel yang tewas saat ditahan di Jalur Gaza. Hamas menyebut keempat sandera itu tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza pada November 2023 lalu, tak lama usai mereka diculik.
Ini menjadi momen pertama kali Hamas menyerahkan sandera dalam kondisi tidak bernyawa kepada Israel sejak gencatan senjata berlaku.
Militer Israel mengumumkan bahwa dua jenazah di antaranya telah diidentifikasi sebagai dua balita Israel, Kfir Bibas dan Ariel Bibas. Satu jenazah lainnya, yang seharusnya merupakan Shiri Bibas, ibunda dari kedua balita itu, didapati tidak cocok dengan DNA sandera mana pun.
Kfir berusia sembilan bulan dan Ariel berusia empat tahun ketika mereka diculik bersama ibunda mereka dalam serangan mengejutkan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Satu jenazah lainnya, menurut pernyataan pihak keluarga sandera, diidentifikasi sebagai Oded Lifshitz yang berusia 83 tahun ketika diculik oleh Hamas.
“Ini merupakan pelanggaran paling parah yang dilakukan oleh organisasi teroris Hamas, yang berdasarkan perjanjian diwajibkan menyerahkan empat sandera yang meninggal,” tegas militer Israel dalam pernyataannya, yang menuntut pemulangan semua sandera, termasuk Shiri.
Pejabat Hamas buka suara terkait soal pemulangan jenazah sandera pada hari ini, Jumat (21/2) usai Israel protes ada jenazah yang tak sesuai.
Pejabat itu mengatakan kemungkinan besar Bibas tak sengaja tercampur dengan jenazah lain yang tertimbun reruntuhan.
“Itu kemungkinan jenazah Ibu Biba tak sengaja tertukar dengan jenazah lain di bawah reruntuhan,” kata dia, dikutip AFP.
Lebih lanjut, pejabat itu mengatakan Hamas akan melakukan investigasi mengenai masalah ini. (hanoum/arrahmah.id)