HEBRON (Arrahmah.com) – Seorang menteri “Israel” telah menyerukan pembangunan lebih banyak unit pemukiman Yahudi “Israel” di kota Al-Khalil (Hebron) Tepi Barat Palestina yang diduduki, lansir Muslims Today.
Pada Kamis (24/10/2013), Uri Ariel mengatakan bahwa dia mendukung “rencana konkret untuk pembangunan 100 rumah (baru) di Hebron.”
“Lahan untuk ini ada, dan kami sedang mempersiapkan proyek (pembangunan). Kami berharap bahwa tahun mendatang kami dapat mulai membangun,” tambahnya.
Menanggapi hal ini, pemimpin Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas, dalam pertemuan dengan Presiden Dewan Eropa Herman Van Rompuy di ibukota Belgia Brussel pada Rabu (23/10) meminta perusahaan-perusahaan Barat untuk menarik diri dari pemukiman ilegal di Palestina dan mengakhiri kegiatan mereka di Tepi Barat yang diduduki.
“Seruan ini diarahkan untuk melawan pemukiman yang didirikan di atas wilayah negara Palestina yang diduduki dan ibukotanya, Al-Quds Timur, setelah tahun 1967,” katanya.
Lebih dari setengah juta orang “Israel” tinggal di lebih dari 120 pemukiman ilegal yang dibangun sejak pendudukan “Israel” di wilayah Tepi Barat dan Al-Quds Timur Palestina pada tahun 1967.
Sebagian besar negara juga telah menyatakan pemukiman “Israel” sebagai pemukiman ilegal karena wilayah itu diduduki oleh “Israel” pada perang tahun 1967 dan dengan demikian seharusnya tunduk pada Konvensi Jenewa, yang melarang pembangunan di lahan yang diduduki. (banan/arrahmah.com)