JENIN (Arrahmah.id) – Setidaknya delapan warga Palestina tewas dan 35 lainnya terluka sejauh ini dalam serangan besar-besaran oleh pasukan pendudukan ‘Israel’ ke kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki dan kamp pengungsiannya yang diperkirakan masih berlangsung.
Kementerian Kesehatan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka yang terluka, dengan berbagai tingkat cedera, dibawa ke rumah sakit Ibn Sina, Al-Amal dan Al-Shifa, kantor berita resmi Palestina WAFA melaporkan pada Selasa (21/1/2025).
Jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat, kata badan tersebut, karena serangan terus berlanjut dan tentara mencegah ambulans menjangkau yang terluka.
Sebuah sumber militer mengatakan kepada The Times of Israel bahwa operasi berskala besar yang disebut Operasi Tembok Besi ini “diperkirakan akan berlangsung setidaknya beberapa hari.”
“Sejumlah besar pasukan, termasuk pasukan khusus, agen Shin Bet, dan petugas Polisi Perbatasan kini beroperasi di kota tersebut,” kata surat kabar itu.
🚨#BREAKING: Israel is EXECUTING Palestinians in Jenin! pic.twitter.com/T9GX6iTMBT
— The Saviour (@stairwayto3dom) January 21, 2025
Klaim untuk ‘Meningkatkan Keamanan’
Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu mengatakan di X: “Atas arahan Kabinet Keamanan, IDF, ISA dan Kepolisian ‘Israel’ hari ini telah memulai operasi militer yang luas dan signifikan untuk mengalahkan terorisme di Jenin – ‘Tembok Besi’.
Netanyahu mengklaim hal ini merupakan “langkah tambahan dalam mencapai tujuan yang telah kami tetapkan: meningkatkan keamanan di Yudea & Samaria (Tepi Barat).”
“Kami bertindak secara metodis dan penuh tekad melawan poros Iran di mana pun ia berada: di Gaza, Lebanon, Suriah, Yaman, dan Yudea & Samaria – dan kami masih aktif,” tambahnya.
Juru bicara militer ‘Israel’ Avichay Adraee mengonfirmasi di X: “Nama operasi di Jenin adalah Tembok Besi,” dan mengatakan bahwa operasi tersebut dilancarkan “untuk menggagalkan kegiatan teroris di Jenin.”
Pesawat tempur dan drone digunakan
Pesawat tempur ‘Israel’ digunakan dalam serangan itu saat militer menyerbu daerah tersebut dengan beberapa kendaraan militer pada pagi hari. Pasukan Perlawanan Palestina mengaktifkan sirene di Jenin setelah ditemukannya unit pasukan khusus tentara ‘Israel’ di daerah itu, menurut sumber-sumber Palestina.
Serangan itu bertepatan dengan pengeboman pesawat tak berawak ‘Israel’ terhadap kendaraan kosong di dekat Sekolah Al-Zahraa di sekitar kamp Jenin, sementara helikopter Apache menembaki langit di atas kamp pengungsi.
Israeli forces shot a young man in Jenin and obstructed medical teams from providing him with assistance. pic.twitter.com/0u643wIvHH
— Quds News Network (@QudsNen) January 21, 2025
Penembak jitu tentara juga dikerahkan di lingkungan Al-Hadaf di kamp Jenin dan melepaskan tembakan gencar ke arah penduduk.
Sebelum serangan ‘Israel’ dimulai, pasukan keamanan Otoritas Palestina (PA) telah melakukan operasi selama beberapa pekan, dengan klaim bertujuan untuk menegaskan kembali kendali atas kota tersebut serta kamp pengungsi.
Tentara ‘Israel’ Tewas
Operasi itu juga terjadi sehari setelah seorang tentara ‘Israel’ berpangkat sersan satu tewas dan empat lainnya terluka ketika sebuah bom pinggir jalan menghantam kendaraan mereka di kota Tamoun, Tepi Barat.
Sejak Senin (20/1), tentara ‘Israel’ terus memasang gerbang besi di pintu masuk menuju beberapa kota dan desa di Tepi Barat, mengubahnya menjadi daerah terisolasi, membatasi pergerakan penduduk setempat dan menerapkan hukuman kolektif terhadap mereka, demikian laporan Quds News Network.
Seorang warga Palestina berusia 15 tahun, Ahmad Rashid Jazar, ditembak dan dibunuh oleh pasukan pendudukan ‘Israel’ dalam sebuah penggerebekan pada Ahad (19/1). Jazar ditembak di dada dengan peluru tajam di Sebastia, sebelah barat laut Nablus, WAFA melaporkan.
Puluhan Orang Ditangkap
Tentara ‘Israel’ menahan 64 warga Palestina, termasuk anak-anak berusia 7 tahun, selama serangan pada Senin (20/1) di Qalqilya timur di Tepi Barat utara, kantor berita Anadolu melaporkan.
Penangkapan tersebut terjadi satu hari setelah ‘Israel’ membebaskan 90 tahanan dari tahanan berdasarkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan dengan faksi perlawanan di Jalur Gaza, yang mengakhiri genosida selama 15 bulan di daerah kantong tersebut.
BREAKING: On the same day, 90 Palestinians were released from Israel’s horrific prisons, Israel stormed a mosque in the West Bank and carried out mass arbitery arrests of over 60 Palestinians
Israel is replacing the released prisoners with new ones
This is Occupation pic.twitter.com/uhBO4gcwV3
— Sulaiman Ahmed (@ShaykhSulaiman) January 21, 2025
Pasukan ‘Israel’ memasuki kota Azzun, memaksa pemilik toko untuk menutup bisnis mereka, kata jurnalis dan aktivis Fares Al-Azzouni kepada Anadolu.
“Pasukan pendudukan menyerbu rumah-rumah dan sebuah masjid, menahan 64 penduduk, termasuk anak-anak,” kata Al-Azzouni, seraya menambahkan bahwa salah satu dari mereka berusia 7 tahun.
Dibawa ke Kamp Militer
Mereka yang ditahan dipaksa berbaring tengkurap di alun-alun sebelum digiring dan diminta berjalan berbaris dengan meletakkan tangan di bahu orang di depan sambil melihat ke bawah, menurut Al-Azzouni.
Mereka kemudian dibawa ke kamp militer di pintu masuk utara kota.
Bentrokan terjadi selama penyerbuan itu, dengan pasukan pendudukan ‘Israel’ menembakkan peluru tajam dan gas air mata di daerah permukiman, kata Al-Azzouni.
Ia juga mengatakan tiga warga dirawat di rumah sakit setelah dilaporkan dipukuli oleh tentara ‘Israel’ di pintu masuk utara Azzun pada Ahad malam (19/1). (zarahamala/arrahmah.id)