YERUSALEM (Arrahmah.com) – Seorang pejabat keamanan ‘Israel’ mengatakan pihaknya mengandalkan pernyataan resmi yang datang dari Arab Saudi terkait dengan hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi.
“Tel Aviv mengandalkan pernyataan yang dibuat oleh Arab Saudi, bukan cerita yang keluar dari Turki,” kata pejabat itu kepada surat kabar Elaph yang berbasis di London, meminta anonimitas karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan media.
Pejabat ‘Israel’ berpendapat bahwa laporan yang muncul dari Turki “tidak berdasarkan bukti” dan bahwa Tel Aviv secara tidak langsung berdiri bersama Riyadh atas kasus tersebut.
Dia mengatakan ‘Israel’ sedang menunggu selesainya penyelidikan bersama antara Saudi-Turki soalnya raibnya Khashoggi.
Pejabat keamanan mengklaim bahwa media internasional mengandalkan akun media sosial saat melaporkan kasus Khashoggi, bukan sumber Saudi.
Pernyataan resmi itu adalah reaksi pertama yang datang dari ‘Israel’ mengenai lenyapnya kolumnis Washington Post tersebut.
Menurut Elaph, media ‘Israel’ tidak memberikan banyak liputan untuk kasus ini.
Yossi Melman, seorang analis keamanan dari harian Maariv ‘Israel’, sebelumnya berpendapat bahwa dinas intelijen Mossad mungkin telah terlibat dalam kasus Khashoggi.
“Saya berharap Mossad tidak campur tangan dalam pembunuhan Khashoggi, bahkan secara tidak langsung,” katanya.
Dia menyebutkan bahwa Mossad telah terlibat dalam penculikan Mehdi Ben Berka, seorang pemimpin oposisi Maroko yang menghilang di Paris pada tahun 1956.
Otoritas Saudi belum memberikan penjelasan memadai tentang apa yang terjadi pada Khashoggi, sementara beberapa negara – terutama Turki, AS, dan Inggris – mendesak agar misteri itu diselesaikan sesegera mungkin. (Althaf/arrahmah.com)