TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Pejabat Sipil Israel telah mencegah pasangan Palestina yang saat ini tinggal di Jerman untuk mengadakan upacara pernikahan mereka di Tepi Barat karena gadis itu berasal dari Jalur Gaza, lansir MEMO.
Surat kabar Israel Haaretz melaporkan pada Ahad (8/4/2018) bahwa Pejabat Sipil Israel telah menolak permintaan yang diajukan oleh Ala Abu-Nada, seorang gadis Palestina yang saat ini tinggal di Jerman untuk memasuki Tepi Barat dengan maksud untuk merayakan upacara pernikahannya dengan tunangannya, Omar Mohsen, dengan dalih bahwa dia terdaftar sebagai penduduk Jalur Gaza.
Menurut surat kabar itu, Ala Abu-Nada meninggalkan Gaza 14 tahun lalu ke Jerman dan telah tinggal di sana dan bertemu dengan Mohsen, seorang pemuda Palestina dari kota Hebron, Tepi Barat.
Permintaan keluarga calon mempelai wanita untuk menyeberang dari Gaza ke Tepi Barat untuk menghadiri upacara itu juga ditolak.
“Putra saya belajar di Jerman. Dia hanya ingin tunangannya dan keluarganya masuk ke Tepi Barat, jadi kedua keluarga dapat bertemu dan merayakan pernikahan dan kemudian kembali ke Jerman”, kata Ayah Omar, Nidal Mohsen, kepada Haaretz
Pernikahan Ala dan Omar direncanakan berlangsung pada pada tanggal 6 April, akan tetapi pelarangan yang dilakukan oleh otoritas Israel menyebabkan perayaan pernikahaan itu tertunda sampai tanggal yang tidak ditentukan.
(amera/arrahmah.com)