TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Otoritas “Israel” pekan lalu melarang seorang perempuan tua Palestina bepergian ke Yordania untuk menjalani perawatan dan menemui anaknya yang diusir dari penjara “Israel” dan dikirim ke Turki pada 2011, lansir MEMO (2/8/2016).
Zubaida Al-Awawdeh (89) menderita beberapa penyakit kronis dan baru-baru ini dia mengalami stroke dan koma.
Keluarganya menghubungi rumah sakit Yordania dan meminta perawatan mendesak. Pengajuan izin perjalanannya diterima, tetapi ketika dia sedang dalam perjalanan ke Yordania, layanan keamanan “Israel” mengatakan bahwa dia dilarang meninggalkan Tepi Barat.
Putrinya, Intisar, mengatakan, “Ibu saya sudah tidak bisa bergerak. Dia tidak bisa melayani dirinya sendiri, bahkan tidak bisa mengunyah makanannya. Tapi, “Israel” telah melarangnya pergi.”
Intisar mengatakan bahwa ibunya akan bertemu saudara lelakinya yang bernama Salah. “Kami telah melakukan yang terbaik untuk mengatur pertemuan antara ibu saya dan Salah di Yordania selama perjalanan untuk pengobatan.”
Dia mengatakan terkejut dengan larangan “Israel” karena Bulan Sabit Merah Palestina telah membuat peraturan perjalanan dengan “Israel” dan otoritas Yordania sebelum izin perjalanan tersebut diajukan.
“Ibu saya hampir 90 tahun dan menderita berbagai penyakit,” ujar Intisar, “Ia tidak berbahaya bagi siapa pun dan dia membutuhkan perawatan yang tepat di luar negeri.”
Dia menyerukan agar kelompok hak asasi lokal dan organisasi internasional untuk menekan “Israel” agar ibunya bisa menjalani perawatan di Yordania sebelum segalanya terlambat. (fath/arrahmah.com)