GAZA (Arrahmah.com) – Pasukan pendudukan “Israel” menutup zona penangkapan ikan di Jalur Gaza dengan dalih pelanggaran gencatan senjata.
Koordinator Kegiatan Pemerintah “Israel” di Wilayah (COGAT) menyatakan bahwa Menteri Pertahanan “Israel”, Benny Gantz, mendukung rekomendasi Kepala Staf, COGAT dan otoritas keamanan, untuk menutup sepenuhnya zona penangkapan ikan di Gaza.
COGAT mengatakan ini sebagai tanggapan atas roket yang ditembakkan dari Gaza ke pemukiman Sderot dan peluncuran balon pembakar.
Komite untuk Mendokumentasikan Pelanggaran Terhadap Nelayan mengatakan bahwa angkatan laut “Israel” menembaki kapal nelayan Palestina dan memompa air ke arah mereka, memaksa nelayan untuk kembali ke pantai tanpa peringatan.
Menurut kelompok hak asasi B’Tselem, pada tahun 2000, Gaza memiliki sekitar 10.000 nelayan, namun angka ini turun menjadi sekitar 4.000 nelayan terdaftar pada tahun 2018, yang merupakan pencari nafkah bagi sekitar 50.000 orang. Dari jumlah tersebut, lebih dari setengahnya sekarang menganggur.
“Sembilan puluh lima persen nelayan Gaza hidup di bawah garis kemiskinan, yang didefinisikan sebagai pendapatan bulanan kurang dari 2.293 ILS (sekitar 600 USD) untuk sebuah keluarga beranggotakan lima orang. Keluarga-keluarga ini bergantung pada bantuan kemanusiaan, dan termasuk dalam 80% dari keseluruhan populasi Gaza yang bergantung pada bantuan kemanusiaan,” tambahnya.
(fath/arrahmah.com)