Kekejaman penjajah Zionis Israel atas bangsa Palestina, bukan hanya soal tembakan roket, tank dan peluru tajam yang membabi buta. Bukan hanya soal penghancuran rumah dan pembakaran lahan. Tapi kali ini adalah bukti kekejian penjajahan Israel yang tak kalah menyakitkan.
Menurut informasi Departemen Kesehatan Palestina bidang pengobatan darurat, DR. Muawiyah Hasanain, Israel telah melarang warga Palestina yang menderita kanker untuk mendapat pengobatan di luar Ghaza. Larangan itu hanya memiliki satu alasan, blokade utuh atas Palestina.
“Sejumlah orang yang menderita penyakit kanker cukup parah telah berusaha mendapat izin dari Israel untuk mendapat pengobatan yang lebih layak di luar Ghaza, tapi Israel menolak mengizinkan mereka,” ujar Hasanain.
Ia menambahkan, “Kurang lebih 80% pasien yang menderita kanker darah tidak diizinkan Israel mendapat pengobatan di luar. Israel hanya mengizinkan pasien yang sudah sangat parah sekali kondisinya untuk berobat di luar.”
Hasanain mengatakan, tentara Israel tetap melanjutkan larangan bagi para penderita sakit untuk bisa mengontrol kondisi kesehatan mereka di Palestina, lagi-lagi karena alasan blokade total yang dilakukan tentara Israel di Ghaza. Para pasien bahkan dilarang berobat di rumah sakit di sejumlah kota Palestina sendiri, seperti di Ramallah, Quds, Nablus, Al-Khalil. Larangan berobat ke luar wilayah itu dikenakan ekstra ketat kepada penderita penyakit mata, jantung, luka fisik, tulang dan penyakit menular.
Hasanain menambahkan, bahwa pasukan penjajah Israel juga melarang mobil ambulan yang membawa pasien sakit dan terluka, melintas. Mereka kerap menghentikan ambulan, melakukan pemeriksaan ketat, dan menanti di setiap perbatasan antar daerah sehingga ambulan tidak bisa keluar masuk. (na-str/pic/eramuslim)